BISMILLAHIRROHMANIRROHHIM
Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Dajjal nama yang sudah sering kita dengar ini sebenarnya memakai gelar yang sama dengan gelar Isa putra Mariam yaitu ‘al Masih’, bezanya Isa putra Maryam memakai gelar itu dibelakang namanya iaitu Isa al Masih, sedangkan Dajjal memakai gelar itu didepan namanya iaitu al Masih addajjal .
al Masih secara bahasa bererti ‘penghapus’, jika Isa putra Maryam yang memakai gelar ini maka wajarlah Baginda disebut Sipenghapus Dosa. Kemudian Dajjal secara bahasa satu kata ini berarti “Pembohong“, jadi jika Dajjal yang menyandang gelar al Masih tersebut maka makna kata berubah menjadi sipenghapus dosa yang berbohong atau sipenghapus dosa tiruan dan palsu . Setiap yang palsu sudah pasti sesuatu yang tidak berkualiti dan akan mendatangkan kerugian akhirnya.
Sekarang sudah jelas dengan apa yang dimaksud para Ulama ketika mereka mengatakan bahwah Dajjal memiliki sifat dan akhlak yang rendah . Didalam forum dan ceramah agama malahan kelas pelajaran agama oleh ustaz2 pasti mengatakan kalau ciri2 yang paling menonjol dari Dajjal ialah matanya yang cuma ada satu . Seringkali disebut bahwasanya ‘al Masih addajal bermata satu’.
Kalau melihat dari sebuah Hadist yang diambil dari H.R. at Tirmidzi \ 2336, disitu mengatakan demikian :-
“al Masih addajal memiliki mata yang picik dan Tuhan mu tidaklah picik” Fahaman yang ditanamkan selama ini sungguh sangat selaras dengan Hadist diatas, ini hanya sebuah perumpamaan yang mengajak berfikir cerdas bahawa yang dimaksudkan dengan bermata satu atau mata yang picik hanyalah satu cara pandang atau menilai sesuatu dengan sebelah mata saja atau dengan kata lain berbentuk penilaian atau menilai sesuatu dengan berpandangan hanya dari satu sisi saja, memberikan pendapat atau hujjah sempit dan dangkal atas dasar ada muslihat dan tipu daya, sedangkan Allah SWT menyuruh agar bersikap terbuka dengan bijaksana dan Allah sememang Maha Bijaksana, itulah pengertian dari kalimat lanjutan Hadist diatas ‘dan tidaklah Tuhan mu itu picik”.
Demikian cara seorang Dajjal memandang, jika menilai kepada sesuatu kebaikan maka selalu tidak akan pernah melihat bahawa didalam sesuatu kebaikan itu ternyata terdapat keburukan dan sebaliknya jika memandang sesuatu keburukan tidak juga mahu memikirkan bahawa ternyata didalamnya terdapat sesuatu yang buruk.
Dimaklumkan bahawa Dajjal akan datang kepada manusia dengan menyajikan dua tawaran iaitu Surga dan Neraka dengan mengatakan Surga itu ada ditangan kanannya dan Neraka itu ada ditangan kirinya namun perkara sebenarnya adalah sebaliknya iaitu ditangan kanannya itulah Neraka tersebut dan ditangan kirinya itulah Surga. Berlakulah muslihat dan tipu daya semata darinya untuk menipu manusia.
Kalau disemak dengan teliti, ini merupakan suatu kegiatan yang memutar belitkan fakta, yang akan menipu dan menjerumuskan seseorang kedalam kebinasaan, kerana sesuatu yang menggunakan kata sebelah ‘kanan’ sudah sangat tertanam oleh manusia bahawa ini digunakan hanya untuk menyatakan makna yang baik2 sahaja dan kata sebelah ‘kiri’ digunakan hanya untuk menyatakan makna yang buruk, lalu disini ternyata didapati kalau tangan kanan Dajjal yang diakuinya bahwa didalamnya terdapat Surga ternyata Neraka dan ditangan kirinya dia katakan ada Neraka ternyata Surga, ini bererti Dajjal sedang berusaha membohongi manusia dengan menyajikan kebaikan atau sesuatu yang nilainya baik padahal ternyata itulah yang buruk, dan sebaliknya Dajjal akan berusaha menunjukkan yang dianggap buruk padahal itulah yang ternyata baik, jadi pantaslah jika Dajjal didalam satu Hadist disimbolkan dengan rambutnya yang kerinting, yang bermaksud Dajjal sangat pintar memutar belitkan fakta, hal yang semacam ini sungguh pernah terjadi sebelumnya dan Allah garapkan didalam al Quran dimana Nabi Musa AS ditentang oleh Firaun :-
“Hai kaum ku, untuk kamulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita? Fir’aun berkata: Aku tidak mengemukakan kepada mu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar.”
Bukan hanya dengan memutar belitkan fakta, Dajjal juga akan datang dengan banyak fitnah yang akan ditebarkannya kepada manusia, agar yang menerima fitnah tersebut nantinya dapat memusuhi Imam (Pemimpin) yang didatangkan, begitulah cara Dajjal mengumpulkan pasukan elitnya, yang mana pasukan2 tersebut nantinya akan sangat mudah mengatakan sesat kepada segolongan manusia tapi mereka tidak punya kemampuan untuk memberikan pentunjuk kepada yang mereka katakan atau tuduhkan sesat tadi, supaya yang tersesat tadi tidak lagi tersesat, begitulah Dajjal mendidik pasukannya menjadi manusia2 yang tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dikatakan dan dipertuduhkan kepada segolongan ummat mahu pun individu tersebut.
Ketikanya itu didatangkan oleh Allah SWT Imam yakni Pemimpin untuk menjalankan tugas yang telah Allah damanahkan kepadanya iaitu menegakkan kebenaran dimuka bumi dan menyatukan umat yang selama ini telah teserak dan bercerai berai agar kembali bersatu kedalam kalimat yang satu bahwa ‘tidak ada tuhan melainkan Allah’:
“Katakanlah: Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebahagian kita menjadikan sebahagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”
Tetapi Dajjal selalu menentang Pemimpin yang datang dengan mengatakan ‘tidak ada lagi orang seperti Muhammad’, samalah dengan sejarah dahulu bahawa ini adalah perkataan orang yang engkar (kafir) yang terdahulu, seperti yang diwahyukan Allah SWT didalam Kitab Suci al Quran :-
Tiada ulasan:
Catat Ulasan