IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Ahad, 17 Januari 2010

SIAPAKAH ITU DAJJAL??

BISMILLAHIRROHMANIRROHHIM

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Dajjal nama yang sudah sering kita dengar ini sebenarnya memakai gelar yang sama dengan gelar Isa putra Mariam yaitu ‘al Masih’, bezanya Isa putra Maryam memakai gelar itu dibelakang namanya iaitu Isa al Masih, sedangkan Dajjal memakai gelar itu didepan namanya iaitu al Masih addajjal .

al Masih secara bahasa bererti ‘penghapus’, jika Isa putra Maryam yang memakai gelar ini maka wajarlah Baginda disebut Sipenghapus Dosa. Kemudian Dajjal secara bahasa satu kata ini berarti “Pembohong“, jadi jika Dajjal yang menyandang gelar al Masih tersebut maka makna kata berubah menjadi sipenghapus dosa yang berbohong atau sipenghapus dosa tiruan dan palsu . Setiap yang palsu sudah pasti sesuatu yang tidak berkualiti dan akan mendatangkan kerugian akhirnya.

Sekarang sudah jelas dengan apa yang dimaksud para Ulama ketika mereka mengatakan bahwah Dajjal memiliki sifat dan akhlak yang rendah . Didalam forum dan ceramah agama malahan kelas pelajaran agama oleh ustaz2 pasti mengatakan kalau ciri2 yang paling menonjol dari Dajjal ialah matanya yang cuma ada satu . Seringkali disebut bahwasanya ‘al Masih addajal bermata satu’.

Kalau melihat dari sebuah Hadist yang diambil dari H.R. at Tirmidzi \ 2336, disitu mengatakan demikian :-

“al Masih addajal memiliki mata yang picik dan Tuhan mu tidaklah picik” Fahaman yang ditanamkan selama ini sungguh sangat selaras dengan Hadist diatas, ini hanya sebuah perumpamaan yang mengajak berfikir cerdas bahawa yang dimaksudkan dengan bermata satu atau mata yang picik hanyalah satu cara pandang atau menilai sesuatu dengan sebelah mata saja atau dengan kata lain berbentuk penilaian atau menilai sesuatu dengan berpandangan hanya dari satu sisi saja, memberikan pendapat atau hujjah sempit dan dangkal atas dasar ada muslihat dan tipu daya, sedangkan Allah SWT menyuruh agar bersikap terbuka dengan bijaksana dan Allah sememang Maha Bijaksana, itulah pengertian dari kalimat lanjutan Hadist diatas ‘dan tidaklah Tuhan mu itu picik”.

Demikian cara seorang Dajjal memandang, jika menilai kepada sesuatu kebaikan maka selalu tidak akan pernah melihat bahawa didalam sesuatu kebaikan itu ternyata terdapat keburukan dan sebaliknya jika memandang sesuatu keburukan tidak juga mahu memikirkan bahawa ternyata didalamnya terdapat sesuatu yang buruk.

Dimaklumkan bahawa Dajjal akan datang kepada manusia dengan menyajikan dua tawaran iaitu Surga dan Neraka dengan mengatakan Surga itu ada ditangan kanannya dan Neraka itu ada ditangan kirinya namun perkara sebenarnya adalah sebaliknya iaitu ditangan kanannya itulah Neraka tersebut dan ditangan kirinya itulah Surga. Berlakulah muslihat dan tipu daya semata darinya untuk menipu manusia.

Kalau disemak dengan teliti, ini merupakan suatu kegiatan yang memutar belitkan fakta, yang akan menipu dan menjerumuskan seseorang kedalam kebinasaan, kerana sesuatu yang menggunakan kata sebelah ‘kanan’ sudah sangat tertanam oleh manusia bahawa ini digunakan hanya untuk menyatakan makna yang baik2 sahaja dan kata sebelah ‘kiri’ digunakan hanya untuk menyatakan makna yang buruk, lalu disini ternyata didapati kalau tangan kanan Dajjal yang diakuinya bahwa didalamnya terdapat Surga ternyata Neraka dan ditangan kirinya dia katakan ada Neraka ternyata Surga, ini bererti Dajjal sedang berusaha membohongi manusia dengan menyajikan kebaikan atau sesuatu yang nilainya baik padahal ternyata itulah yang buruk, dan sebaliknya Dajjal akan berusaha menunjukkan yang dianggap buruk padahal itulah yang ternyata baik, jadi pantaslah jika Dajjal didalam satu Hadist disimbolkan dengan rambutnya yang kerinting, yang bermaksud Dajjal sangat pintar memutar belitkan fakta, hal yang semacam ini sungguh pernah terjadi sebelumnya dan Allah garapkan didalam al Quran dimana Nabi Musa AS ditentang oleh Firaun :-

Hai kaum ku, untuk kamulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita? Fir’aun berkata: Aku tidak mengemukakan kepada mu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar.”

Bukan hanya dengan memutar belitkan fakta, Dajjal juga akan datang dengan banyak fitnah yang akan ditebarkannya kepada manusia, agar yang menerima fitnah tersebut nantinya dapat memusuhi Imam (Pemimpin) yang didatangkan, begitulah cara Dajjal mengumpulkan pasukan elitnya, yang mana pasukan2 tersebut nantinya akan sangat mudah mengatakan sesat kepada segolongan manusia tapi mereka tidak punya kemampuan untuk memberikan pentunjuk kepada yang mereka katakan atau tuduhkan sesat tadi, supaya yang tersesat tadi tidak lagi tersesat, begitulah Dajjal mendidik pasukannya menjadi manusia2 yang tidak bertanggung jawab atas apa yang telah dikatakan dan dipertuduhkan kepada segolongan ummat mahu pun individu tersebut.

Ketikanya itu didatangkan oleh Allah SWT Imam yakni Pemimpin untuk menjalankan tugas yang telah Allah damanahkan kepadanya iaitu menegakkan kebenaran dimuka bumi dan menyatukan umat yang selama ini telah teserak dan bercerai berai agar kembali bersatu kedalam kalimat yang satu bahwa ‘tidak ada tuhan melainkan Allah’:

“Katakanlah: Hai ahli kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebahagian kita menjadikan sebahagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”

Tetapi Dajjal selalu menentang Pemimpin yang datang dengan mengatakan ‘tidak ada lagi orang seperti Muhammad’, samalah dengan sejarah dahulu bahawa ini adalah perkataan orang yang engkar (kafir) yang terdahulu, seperti yang diwahyukan Allah SWT didalam Kitab Suci al Quran :-

“Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepada mu dengan membawa keterangan2, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: Allah tidak akan mengirim seorang (Rasulpun) sesudahnya. Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu”
Beginilah perangai Dajjal beserta pasukan elitnya, ketika dizaman Nabi Muhammad SAW mereka mengatakan tidak ada lagi orang seperti Nabi Isa AS dan ketika dizaman Nabi Isa AS mereka juga mengatakan tidak ada lagi orang seperti NabiMusa AS.
Bukan itu saja, Dajjal juga sangat ahli dan berani mempelesetkan dan menyembunyikan ayat-ayat yang terdapat didalam Kitab Suci al Quran, kerana Dajjal memang adalah tokoh yang ahli dalam segala kitab (Umul kitab), ini dilakukannya hanya untuk menghasut agar manusia tidak mahu mengikuti Pemimpin, sebab sedari duhulu Dajjal sudah menanamkan bibit bahawa jika sujud (patuh) pada manusia kita akan menjadi syirik, oleh itu harus kepada Allah saja, pada hal ini adalah ucapan iblis (pembangkang) yang ketika diperintahkan Allah kepadanya untuk sujud kepada manusia iaitu Adam AS, dia menolak dan menyombongkan diri, seperti yang tertulis didalam al Quran.
“Berkata Iblis: Aku sekali2 tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
Inilah Dajjal disamping dia adalah ahli kitab, dia juga adalah yang taat beramal dan beribadah kerana dengan beginilah Dajjal menyembunyikan wujud aslinya, itulah benteng Dajjal yang sangat kukuh yang dibangunnya sejak lama, agar demikian dia dapat memperdayakan manusia dimuka bumi yang tujuannya hanya untuk memerangi, memusuhi dan mempersulitkan urusan Pemimpin yang datang dengan membawa petunjuk dari Tuhan iaitu al Quran nulKareem.
Bukti nyata atau bukti otentik petunjuk yang dibawa oleh Pemimpin adalah Kitab al Quran, kerana beliau selalu akan mengumandangkan, menerangkan serta menjelaskan ayat2 yang terkandung didalamnya, dan al Quran itu sendiripun menceritakan akan datangnya seseorang yang mampu untuk menerangkan dengan jelas tentang2 Allah dan kalam2Nya :-
Kami tidak mengutus seorang Rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya supaya ia dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana”
Tetapi Dajjal akan selalu membantah dengan mengatakan “Jibril tidak pernah lagi menurunkan Wahyu“, padahal kalau kita mahu berfikir jernih bahawa al Quran adalah Wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan diwasiatkan oleh Baginda untuk manusia, jadi ertinya ayat2 yang terdapat didalam al Quran yang akan dijelaskan dengan terang oleh Pemimpin seluruhnya itu adalah Wahyu Wahyu dari Tuhan. Tidak ada sebarang penambahan mahu pun dikurangkan sedikit pun huruf, baris, bunyi dan titik2nya!
Begitulah Dajjal yang selalu menentang kepada orang yang akan menegakkan kebenaran, kegiatan dajjal ini sedari duhulu hingga sampai sekarang dia berusaha untuk mengingkari ketetapan yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Dengan demikian ini, sudah dapatlah dikenal pasti biodata tokoh seorang Dajjal yang menjadi penentang dan penghalang kepada Pemimpin dalam mejalankan perintah Allah yang telah diamanahkanNya kepada beliau.
“Wahai orang2 yang beriman, taatlah kepada Allah, taatlah kepada Rasul dan Pemimpin dikalangan kamu. Jika terdapat perbalahan diantara kamu tentang sesuatu (perkara), hendaklah kamu kembalikan kepada Allah dan Rasul, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Demikian itu lebih baik dan sebaik2 jalan”
Oleh itu melalui KHALIFAHhimpass ini, seruan dan ajakkan kepada keseluruhan manusia agar kembalilah kepada Allah dan RasulNya pasti berterusan. Untuk itu marilah sahut seruan kepada Pemimpin yang hanya membacakan al Quran dan keterangan2Nya sebagai petunjuk kepada manusia untuk kemenangan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT. Marilah kita semua bersatu!!!
KHALIFAHhimpass : ‘Pemberi Perkhabaran Gemibra Kepada Yang Beriman dan Satu Peringatan Kepada Yang Engkar’
WASSALAM

Tiada ulasan:

Catat Ulasan