IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Isnin, 24 November 2014

BERSATU DENGAN TAQWA



 بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ



Katakanlah, ’Hai ahli kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun dan tidak sebahagian kita menjadikan sebahagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah’. Maka jika mereka berpaling, maka katakanlah pada mereka, ‘Saksikanlah! bahwa kamilah orang-orang islam (orang-orang yang berserah diri)’

Tuan-tuan sekalian, kepujian tertentu hanya bagi Allah yang telah menurunkan UtusanNya dengan petunjuk dan agama yang benar, supaya dia memenangkannya di atas agama agama yang di agamakan selama ini, walaupun sangat benci orang-orang yang senantiasa menduakan, menigakan, mengempatkan dan seterusnya. Aku bersaksi Tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahawa Muhammad Utusan Allah.
 
‘Yaa Allah .... shalawat dan salam serta keberkatan atas Muhammad dan sekalian keluarganya yang sampai saat ini tetap mengumandangkan Kalam-kalam Mu sebagaimana Ibrahim dan yang mengikutinya juga mengumandangkan Kalam-kalam Mu’

Demikianlah wahai sekalian yang membaca, ‘Taqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepadaNya dan jangan kamu mati sebelum kamu islam (berserah diri)’ Ketahuilah olehmu, ‘Agama disisi Allah, Islam’. Islam bukan berdasarkan garis keturunan. Islam berdasarkan atas persaksian yang nyata dengan didatangkan oleh Allah yang dari sisiNya mengumandangkan Kalam-kalamNya. Jangan kamu mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan sampai anak cucu sekarang ini, hal keadan mereka Yahudi atau Nashara. Mereka adalah orang-orang yang lurus yang tidak menduakan (mensyarikatkan) Tuhan. Maka jika benar agama keturunan mu selama ini, datang Ibrahim mengumandangkan Kalam-kalam Tuhan, kamu pasti mengikutinya, berjuang bersamanya menegakan agama yang dari sisi Allah, tetapi tidak sedemikian malah ramai-ramai kamu menyerangnya sampai membakarnya.

Datang Musa kehadapan mu mengumandangkan Kalam-kalam Tuhan, maka ikuti; jangan kamu katakan kehadapannya tidak dibangkitkan Allah seorang Utusan pun setelahnya. Ini lagulama Iblis (imam para malaikat) supaya kamu tetap saja mengikuti langkahnya, yang senantiasa beribadah pagi dan petang sampai tidak ada sejengkal dari pada bumi ini yang tak bekas sujudnya; tetapi tetap saja dia mengatakan : ‘Aku tidak mau sujud kepada manusia yang diciptakan dari tanah yang diberi bentuk’ Sampai sekarang lagulama ini dikumandangkan Iblis untuk menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu ketika datang kepadanya keterangan yang jelas.

Datang 'Isa kehadapan mu, maka ikuti dia. Jangan kamu menghinanya, mengolok-oloknya, menyertnya pada pembesar negara (Raja, Presiden, 'Ulama yang kamu pilih atau yang kamu katakan 'Ulama sesuai akal dan ilmumu selama ini). Tapi setelah matinya, kamu memujanya layaknya kamu memuja Tuhan. Padahal tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang Esa. 'Isa, Ruhul Quddus, Tuhan bukan tiga, melainkan satu jua adanya. Ketika kamu percaya dan mengikuti 'Isa, sesungguhnya kamu percaya pada Tuhan. Namun 'Isa tetap 'Isa, Ruhul Quddus tetap Ruhul Quddus , Tuhan tetap Tuhan.

Maka datang setelahnya kehadapan mu MUhammad anak 'Abdullah, ikutilah dia. Jangan kamu katakan ‘Bukan ini orang nya, ini orang ajam (bukan bangsa Arab)’ Dia mesti keturunan Ya'qub (Bani Israil). Padahal dia mengumandangkan Kalam Tuhan seperti apa yang aku kumandangkan sekarang kehadapan mu sekalian, ‘Sembahlah oleh mu akan Allah, taqwalah kepadaNya serta ikuti aku’.

Setelah kamu mengikutinya (Orang yang mengumandangkan Kalam Tuhan), percaya padanya, mengikutinya, bersaksi padanya, berjanji setia kepadanya, nyatalah kamu telah berserah diri kepada Allah (Islam yang disisi Allah). Sebaliknya, kamu hanya percaya atas apa yang ada selama ini dan mengatakan bahawa Allah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang tidak menurunkan sesuatu apapun lagi di bumi ini, pasti kamu berbuat kerusakan dimuka Bumi ini, tapi kamu menyangka orang shalih. Kepada yang percaya kamu katakan orang bodoh, padahal kamulah yang bodoh tapi kamu tak tahu.

‘Sesungguhnya orang yang paling dekat dengan Ibrahim ialah orang yang mengikutinya dan pembawa berita besar ini serta orang-orang beriman, dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang beriman’

Orang yang mengikuti mengikuti agama keturunannya (agama Ibrahim yang lurus = agam tauhid), tentulah orang yang mengikutinya dan berjuang (jihad) sertanya; yakni serta orang yang datang kehadapan mu yang mengumandangkan Kalam-kalam Tuhan; itulah pemimpin yang diantara kamu. Berjuang (jihad) dengan pemimpin yang datang sekarang ini, artinya kamu bejuang serta (jihad) Rosul. Berjuang dengan pemimpin yang datang sekarang ini, benarlah kamu sedang berjuang (jihad) di jalan Allah. Berjihad serta Rosul bukan menyalahkan orang lain, melainkan mengajak semua manusia bersatu. Karena Tuhan yang kamu yakini selama ini, DIA memang tunggal. Maka jika kamu ajak mereka bersatu mereka enggan dan menyombongkan diri, baik itu dengan ilmu dan amal mereka selama ini, mereka itulah yang mengingkari Tuhan yang tidak ada Tuhan melainkan Allah. Walaupun mereka senantiasa berdzikir kepada Allah yang disangkanya Allah; walaupun mereka beribadah pagi dan petang bahkan walaupun mereka selama ini di angap alim ulama, cendikiawan, dan sebagainya.

Sia-sialah usaha mu dalam kehidupan dunia ini sedang kamu menyangka kamu telah berbuat yang sebaik-baiknya ketika datang yang sekarang kamu masih mengagungkan yang dahulu, padahal itu sungguh telah berlalu umat yang lalu, bagi mereka sesuai apa yang diusahakan mereka, nah bagimu sekarang sesuai pula dengan apa yang kamu usahakan.

Wahai tuan-tuan sekalian, sudah masanya untuk kita bersatu dalam agama Allah, dalam tauhid, dalam syariat, hakikat tariqat dan ma'rifat. Ya… tentunya itu semua dengan satu pemimpin (Khalifah) dalam koridornya untuk mencapai kemenangan dan kejayaan. ‘Sembahlah oleh mu akan Allah, taqwalah padaNya serta taatlah kepadaku’, niscaya kamu akan melihat janji Allah pasti. Sesungguh nya dia tak pernah ingkar janji. 

Panggilanku ini adalah seruan untuk kita bersatu baik itu dzohir maupun batin. Persatuan yang dipupuk berdasarkan kepada Allah dan Rosulnya tentu lebih baik dengan hadirnya seorang Khalifah (pemimpin) diantara kamu. Penyatuan ini memang terasa berat oleh dzohir yang kerananya banyak diantara pejuang-pejuang itu mengurungkan dirinya untuk berjuang dijalan Allah. Bahkan berat bagi siapa saja yang dengan sengaja untuk memberatkannya. Pemindahan kiblat yang salama ini kamu kiblati memang amat berat melainkan bagi orang yang telah diberi petunjuk dan Allah tidak menyia-nyiakan iman mu. Sesunggguhnya Allah dengan segenap manusia sangat berkasih sayang.

Indahnya persatuan itu akan terwujud dalam Daulah Kilafah Islam yang sesungguhnya. ; ‘Terasa berat olehku maka sesungguhnya tugas ku adalah menyampaikan’ Dari barat sampai ketimur, tasyrik dan maghrib semua sudah mendapatkan seruan untuk bersatu, apakah kamu yang begitu dekat denganku bahkan bersenggolan bahu enggan untuk merangkul ku? Sungguh sungguh hal demikian mohon untuk dihindarkan kepada tiap tiap jiwa yang suci. ‘Sesungguhnya Binatang seburuk-buruk disisi Allah adalah manusia yang tidak mau mendengar dan memahami’

‘Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. [Ikutilah] agama orang tua mu Ibrahim. Dia [Allah] telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu dan [begitu pula] dalam [Al Qur’an] ini, supaya Rosul itu menjadi saksi atas diri mu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindung mu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong’

Aku serta orang-orang Yang mengikuti dengan ini telah siap memperjuangkan agma Allah serta mendirikan agama dengan sebenar-benarnya. Maka kamu pun yang mau bersatu akan menyerukan hal yang sama, ‘Sembahlah olehmu Allah, taqwalah padanya serta patuhlah pada ku’

Berjuang (jihad) kita bersama serta teguhkanlah keimanan, mari kalahkan kemunafikan, kefasikan dan jangan kamu khawatir terhadap kematian sesungguhnya kematian berjuang (jihad) di jalan Allah itu lebih baik dan mereka tidak mati melainkan mereka tetap hidup namun kamu tak menyadari. Berjuanglah dengan harta dan diri, dengan berkelompok-kelompok atau berjema'ah, untuk agama Allah.

Maka jika kamu berpaling dari seruan ini, maka saksikanlah bahwa kamilah orang-orang yang bersrah diri, maka saksikanlah; kamilah orang-orang Islam.

Maha benar Allah dengan segala Firman-firmannya. 

Selasa, 11 November 2014

'SHIRATH DAN THARIQAT'

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم