IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Sabtu, 19 November 2011

al QURAN DAN SERUAN ALLAH SWT

OLEH IKHWAN EFRAN INDRIYANI SP, INDONESIA


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم



“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu” 2:208



Demikian, kami sampaikan ayat al Quran, sebagai seruan Allah SWT supaya manusia itu beroleh keselamatan dan kesejahteraan. Diharap pengunjung tidak membuat kesimpulan awal tanpa membaca tulisan ini sehingga akhirnya. Teruskan pembacaan anda

Sesungguhnya adalah amanah dan tanggungjawab daripada Allah SWT untuk disampaikan seruanNYA kepada keseluruhan alam termasuk umat manusia semenjak terdahulu, diwaktu sekarang dan juga dimasa masa akan datang. Adalah Dia sentiasa menyeru :-



2. “Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam”



Bagaimanakah Allah SWT itu menyeru?

Kitab suci al Quran menjelaskan bahawa Allah SWT membuat seruan melalui Utusan utusanNYA. Allah SWT berfirman :-



31. Hai kaum kami, terimalah (seruan) orang yang menyeru kepada Allah dan berimanlah kepadaNya, niscaya Allah akan mengampuni dosa dosa kamu dan melepaskan kamu dari azab yang pedih”



Bagaimanakah UtusanNYA menyampaikan seruan Allah SWT itu?

Sesungguhnya Maha Berkehendak Allah SWT dengan seruan seruanNYA melalui al Quran Seruan Tuhan itu adalah al Quran, maka menyampaikannya bererti berkumandanglah seruan yang daripada Allah SWT:-



4. Dan mereka yang beriman kepada Kitab yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya”



Kitab Allah SWT yang tiada keraguan didalamnya. Begitulah Allah SWT menetapkan al Qur’an sebagai petunjuk kepada mereka yang dikehendakiNya.



2. “Kitab (al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”



Hadist Rasulullah SAW menjelaskan :-


‘Sesungguhnya Allah, dengan kitab ini (al Quran) meninggikan darjat kaum kaum dan menjatuhkan darjat kaum yang lain’ (HR. Muslim)



Sesungguhnya kami menyampaikan seruan dari Allah SWT. Bagaimana Allah SWT itu membuat seruanNYA? Tentu ada UtusanNya yang dari kalangan kamu.

Bagaimana Allah SWT dan siapa UtusanNya yang dari kalangan kamu? Siapa pun dia yang dari kamu itu menyampaikan seruan Allah SWT. Perhatikan sebagaimana penjelasan al Quran :-



59. “Hai orang orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan Ulilamri di kalangan kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”



‘Taatlah kepada Allah SWT dan taatlah kepada Rasul dan Ulilamri (pemimpin)’

Kalimat ‘dan’ sebagai kalimat penghubung. Untuk kepada Allah SWT ada RasulNYA. Untuk kepada RasulNYA ada Ulilamri yang dari kalangan kamu.

Tidak digunakan kalimat ‘atau’.

Contohnya, kita harus memilih ‘ini atau itu’. Kita tidak dapat memilih keduanya tetapi jika ‘ini dan itu’ maka kita dapat memiliki keduanya kerana keduanya bukan dua tapi satu adanya, namun ‘ini’ tetap ‘ini’ dan ‘itu’ tetap ‘itu’.

Sehubungan itu taati Allah SWT dan taati Rasul dan Ulilamri. Allah - Rasul - Pemimpin ini bukan tiga tapi ‘satu juga adanya’, namun Allah tetap Allah SWT, Rasul tetap Rasul dan Pemimpin tetap Pemimpin.

Bagaimanakah untuk kita kepada Allah SWT?

Allah SWT tidak dapat kita umpamakan dengan segala sesuatu. Allah SWT bukan seperti apa yang kita khayalkan, bukan seperti apa kita fikirkan, bukan seperti apa yang kita rasa rasakan. Allah SWT itu bukan ‘A’ bukan ‘I’ bukan ‘U’. Allah SWT tidak dapat kita samakan dengan sebarang apapun jua. Dapatkah kita mengkhayalkan Allah SWT lebih dekat dari urat leher kita atau mengkhayalkan DIA ada dimana pun kita berada?



16. “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya”



Allah SWT lebih dekat dari urat leher kita. Dapatkah kita bayangkan sebegitu? Atau mungkinkah mampu kita khayalkan bahwah Allah SWT lebih dekat dengan urat leher kita. Atau yang terbayang oleh kita AllahSWT begitu jauh dilangit ketujuh?

Allah SWT tidak seperti apa yang kita bayangkan, bukan seperti apa yang kita khayalkan atau bukan seperti kita pikirkan. Bahkan Allah SWT Tuhan seru sekalian alam, ada dimana saja kita berada.



4. “Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadaNya. Dan Dia bersama kamu dimana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”



Allah SWT bersama kita dimana pun kita berada. Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Untuk kita kepada Allah SWT itu, maka taatlah kepada Rasul.

Siapa itu Rasul?

Sebagaimana yang kita ketahui bersama, ada kaum beRasulkan kepada Nabi Ibrahim As. Ada juga kaum yang berasulkan kepada Nabi Isa As. Dan ada juga kaum yang beRasulkan kepada Nabi Muhammad SAW. Jangan bezakan Rasul rasul Allah SWT. Sebagaimana Allah SWT berfirman :



285. “Rasul telah beriman kepada al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, Malaikat malaikatNya, Kitab kitabNya dan Rasul rasulNya. (Mereka mengatakan): Kami tidak membeza bezakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari Rasul rasulNNya, dan mereka mengatakan: Kami dengar dan kami taat. (Mereka berdoa): Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali"



Kami tidak membeza bezakan antara seseorang pun dari Rasul rasul Allah. Kami dengar dan kami taati.



152. Orang orang yang beriman kepada Allah dan para RasulNya dan tidak membeza bezakan seorang pun diantara mereka, kelak Allah akan memberikan kepada mereka pahalanya. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”



Jangan kita bezakan Rasul rasul Allah. Tetapi ada sebahagian umat mengatakan : kami tahu Isa itu benar tetapi kami ikut Ibrahim’ atau ‘kami percaya Muhammad itu benar tapi kami ikuti Isa’, hingga hal tersebut menimbul permusuhan diantara umat para Rasul Allah SWT sehingga saat ini.

Bagaimana kita kepada Allah SWt dan RasulNya? Tentu ada yang dari kalangan kamu. Ada Pemimpin yang dari kamu menyampaikan seruan Allah SWT. Dia seperti kamu dan dia juga makan, dia juga minum, dia juga memiliki keluarga, dia juga memiliki rasa sakit ketika terluka dan terhina, dia juga tertawa ketika senang dan bahagia. Tidak ada bezanya dengan kamu.

Tulisan ini adalah mengajak kepada seruan Allah SWT. Bagaimana Allah SWT mengajak kepada seruanNYA? Pastinya ada seseorang yang dari kalangan kamu mengajak kepada seruan Allah SWT. Sewajarnya janganlah kita memandang pada wujud yang menyampaikan seruan dari Allah SWT. Setiap dari kita mempunyai haq yang sama untuk menyampaikan seruan Allah SWT dan mendapat petunjukNYA. Untuk itu saya mengajak kepada seruan Allah SWT yang mengajak kepada agamaNYA. Seruan Allah SWT itu mengajak manusia kepada agamaNYA. Sesungguhnya agama disisi Allah hanyalah Islam.



19. Sesungguhnya agama (yang diredhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang orang yang telah diberi al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, kerana kedengkian (yang ada) diantara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap Ayat ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisabNya”



Sangat jelas diterangkan bahwa agama disisi Allah SWT itu hanyalah Islam. Disisi Allah SWT dan bukan di sisi keturunan. Sungguh jelas seruan Allah SWT mengajak orang orang beriman kepadaNYA dengan memasuki kedalam agama Islam yang dari disisiNYA.

Bagaimana Allah SWT menyeru? Tentu ada Rasul. Bagaimana kepada Allah dan RasulNya? Tentu ada yang dari kamu menyampaikan seruan Allah.



2:208. ...dan janganlah kamu turut langkah langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu”



Jangan kamu ikuti langkah syaitan kerana syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu. Bagaimana langkah syaitan? Sebagaimana langkah iblis yang dilaknati Allah SWT. Bagaimana iblis dilaknati Allah SWT?

Iblis dilaknati Allah SWT bukan kerana iblis minum minuman keras, bukan kerana ia berbuat zina dan bukan kerana bermain judi. Tetapi iblis dilaknati kerana tidak mau menerima seruan Allah SWT melalui UtusanNya ketika itu Nabi Adam As.

Iblis sangat patuh dan tunduk kepada Allah bahkan iblis adalah pemimpin diantara para malaikat. Iblis sangat mulia tetapi ketika didatangkan Utusan Allah SWT yang menyajak kepada seruanNYA, iblis telah menolak dan menentang.

Sebagaiman Allah SWT berfirman :-



12. “Allah berfirman: Apakah yang menghalangi mu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu? Menjawab iblis : Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah"



33. Berkata iblis: Aku sekali kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk"



Untuk itu janganlah kita ikuti langkah iblis. Jangan ikuti perkataan iblis yang tidak mahu mentaati seruan Allah SWT. Iblis berkata bahwa dia tidak akan tunduk kepada manusia. Iblis memandang wujud Nabi Adam As bukan kepada keNabian dan keRasulan Nabi Adam As sebagai Utusan Allah SWT. Iblis dilaknat Allah SWT kerana tidak menerima seruanNYA melalui Utusan dari yang didatangkan ketika itu.

Makanya, untuk kepada Allah SWT itu mestilah kepada RasulNYA terlebih dahulu. Dan untuk kepada Allah SWT dan kepada Rasul itu terdahulunya kepada manusia yang dari kalangan kamu.

Ketika Iblis telah dilaknati Allah SWT maka dia mengajukan permohonan kepada Tuhan, sebagaimana dalam firmanNYA :-



16. Iblis menjawab: Karena Engkau telah menghukum aku sesat, aku benar benar akan (menghalang halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus”



Iblis meminta kepada Allah SWT agar diizinkan untuk menyesatkan anak cucu Adam dari jalan yang lurus. Bagaimana ia menyesatkan anak cucu Adam? Sebagaimana ia sesat. Bagaimana sesatnya dia? Kepada Allah SWT dia taat tetapi kepada UtusanNYA yang didatang ia ingkar.

Kami mengajak kepada seruan Allah SWT dan mudah mudahan dapat diterima. Jika diterima, marilah kita membuat janji. Bagaimana janjinya? Janjinya tidaklah payah. Mengucap Dua Kalimat Syahadah. Bukan berarti kita bersyahadah lagi dan bukan juga kita masuk Islam lagi tetapi untuk menambah keyakinan kita terhadap agama Allah SWT yaitu Islam.

“Asshaduallah ilahaillah waashadu ana muhammad rasulullah”

“Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad utusan Allah”



........., bersambung, insyaALLAH. WASSALAM

Ahad, 6 November 2011

SALAM IDUL ADHA 1432 HIJJIRIAH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم



Selamat Hari Raya Haji @ Selamat Hari Raya Qurban kepada semua Ikhwan dan pengunjung.



Hari Kebesaran Islam ini, dua perkara utamanya ialah mengerjakan ibadat haji dan qurban. Keduanya tuntutan kefardhuan dari Allah SWT kepada hamba hambaNYA yang berkemampuan untuk mengerjakannya



HAJI


“Sembahyang mereka disekitar Baitullah, tidak lain hanya siulan dan bertepuk tangan (bermain main), maka rasakanlah azab disebabkan kekafiran” 8:35



QURBAN


“Daging dan darahnya sekali kali tidak dapat mencapai (keredhaan) Allah, tetapi ketaqwaan kamu yang mencapainya. Demikianlah Allah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagongkan Allah terhadap hidayahNYA kepada kamu. Dan berikanlah khabar gembira kepada orang orang yang berbuat kebajikan” 22:37



Semoga kerja buat suruhanNYA ini, diatas landasan ketaqwaaan kepadaNYA, serta mendapat keredhaan Allah SWT didunia dan akhirat, amin, amin, amin ya muji basa ilin, ya Robbalalamin....., Wassalam