IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Sabtu, 14 Ogos 2010

PAK RAHMAT SYAWAL LUBIS, MENULIS .......

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِي


RUKUN ISLAM

Pada 14 abad yang lalu Nabi Muhammad SAW bersabda : ‘Agama Islam itu didirikan atas lima perkara, yaitu: menyaksikan tiada Tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu UtusanNya, menegakkan sholat, menunaikan zakat, puasa di bulan ramadhan serta haji ke Baitullah bagi orang yang mampu menuju kesana’

Setiap amalan yang dilakukan umat Islam hendaknya tidak sebatas mengerjakan ritual, seremonial atau sebatas upacara yang penuh dengan aturan aturan dan tatatertibnya. Setiap amalan tersebut semestinya membawa nilai yang menjadi ruh dalam kehidupan sehari-hari, dan menurut hemat saya, nilai dibalik amalan ritual itulah yang dikehendaki Tuhan untuk dihidupkan dalam kehidupan kita sehari-hari dialam dunia ini.

Sebagai contoh, ibadah sholat yang merupakan rukun Islam yang kedua, kebanyakan umat Islam banyak mempermasalahkan bahkan bertengkar dalam hal tata tertib maupun cara dalam melaksanakan upacara/ritual sholat tersebut, mereka bertengkar membahas sebolehnya menzahirkan niat atau cukup sir sahaja didalam hati saja, masalah ‘Basmallah’ dalam membaca al Fatihah apakah dizahirkan dengan keras atau cukup disamarkan?, doa qunut dalam sholat subuh ada yg mengatakan bid'ah dan ada yang berpendapat sunnah, energi umat ini habis membahas masalah masalah yang menurut saya bukan masalah yang urgen/pokok. Tatatertib atau cara sholat itu hanya lapisan yang paling luar bukan merupakan hal yang inti didalam ibadah ini, kalaulah di umpamakan buah buahan, maka tata tertib atau cara sholat itu adalah kulitnya sedangkan nilai dibalik ritual sholat itulah intisarinya ibarat buah tadi, nilai itulah isi dari buah yang harus kita nikmati. Ketika seseorang memahami sholat hanya sebatas ritual/upacaranya saja, berarti dia mengenal shaolat hanya sebatas kulitnya saja tidak sampai merasakan isinya. Apakah nilai nilai yang terkandung dibalik gerakan gerakan diadalam upacara/ritual sholat? Paling tidak ada lima gerakan yang pokok didalam upacara sholat, iaitu :-

1, Berdiri Tegak/Lurus

Berdiri adalah simbol dari seseorang yang teguh pendirian tidak bimbang kekiri maupun kekanan yakin dalam mengambil keputusan, pandangan lurus kearah tempat sujud merupakan simbol keseriusan dan fokus pada tujuan. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang telah mengenal Tuhannya. Bagaimana cara seseorang dapat mengenal Tuhannya, padahal Tuhan itu tidak seumpama dengan sesuatu, tidak ada seorang pun yang setara denganNya, suci dari segala perumpamaan. Tuhan yang dalam defenisi tersebut tidak mungkin hadir dimuka bumi, tetapi karena manusia sangat memerlukan petunjuk Tuhan agar mereka mendapatkan keselamatan dan kedamaian maka Tuhan memberi petunjuk kepada manusia melalui perantaraNya/RasulNya yang mana Rasul tersebut adalah manusia biasa seperti mereka juga.

“Dan tidak mungkin bagi seorang manusia itu, bahawa Allah berkata kata dengan dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir atau dengan mengutus seorang Utusan lalu diwahyukan kepadanya dengan seizinNya apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia MahaTinggi lagi Maha Bijaksana (42:51)”

Dengan manusia mempercayai Rasul tersebut bererti mereka telah mempercayai Tuhan yang tidak seumpama sesuatu. Rasul itulah tajalli Tuhan dimuka bumi. Rasul itulah tempat sujudnya, tujuan hidupnya, tempat dia mengarahkan pandangannya.

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutus mu untuk menjadi pemelihara bagi mereka (4:80)

2. Rukuk

Posisi rukuk adalah simbol ketundukan seseorang hamba kepadaTuhannya yang siap mendengarkan dan memperhatikan apa saja yagg menjadi perintah atau nasihat dari Tuhannya.

3.Sujud

Kalau kita perhatikan seseorang ketika sedang sujud dengan jelas dapat kita lihat posisi kepala yang selama ini diatas dan merupakan lambang kemuliaan maka ketika sujud kepala yang mulia tersebut posisinya berubah menjadi lebih rendah dari bokong (punggung) yang mungkin selama ini bokong dianggap simbol kehinaan karena memang posisinya juga dibelakang. Sujud adalah simbol kepatuhan/ketaatan seorang umat, hamba, makmum kepada pemimpinnya, tuhannya, maupun imamnya. Ketaatan seorang umat kepada pemimpinnya tidak memandang status sosial dari pemimpinnya tersebut, meskipun sang pemimpin selama ini orang yang hina dan yang menjadi umat mungkin adalah orang yang mulia tetapi dalam hal kepatuhannya kepada imam sebagai wakil Tuhan dimuka bumi si umat pun sanggup taat dan tunduk kepada pemimpinnya tersebut. Semestinya makna dibalik simbol sujud ini bisa kita bawa dalam kehidupan kita sehari-hari.

4.Duduk Tasyahud/Persaksian

Didalam duduk tasyahud ketika sholat seseorang mengucapkan puji pujian kepada Tuhannya, mengucapkan kalimat persaksian kepada UtusanNya, dan membacakan sholawat dan salam kepada Rasul serta kepada orang orang yang beriman kepadanya.

Ini adalah simbol kehidupan manusia dimasyarakat yang mempunyai hubungan kepada Tuhan, hubungan kepada wakil Tuhan (Rasul dan para penggantinya) serta hubungan kepada manusia sesamanya yang telah mempercayai Rasul. Duduk merupakan lambang kesetaraan diantara manusia tidak ada yg lebih mulia maupun yang lebih rendah. Posisi ini mengisyaratkan harus adanya musyawarah didalam komuniti orang orang yang telah beriman untuk mengambil sebuah kebijakan didalam membuat keputusan.

5. Salam

Salam kekanan dan kekiri mengisyaratkan seseorang harus menebarkan keselamatan dan kedamaian kepada orang orang disekelilingnya.

Itulah lima point utama yang dijelaskan didalam gerakan ritual sholat . begitu pula amalan amalan yang lain seperti zakat, puasa dan haji. Dibalik gerakan gerakan didalam tata tertib atau cara berupacara/ritual ada makna/nilai yang harus kita gali dan kita hidupkan dalam keseharian kehidupan kita.

Sebelum membahas makna/nilai dibalik ibadah-ibadah yang lain saya akan menjelaskan hal yang paling mendasar terlebih dulu, yaitu dua kalimat syahadat rukun islam yang pertama,"Syahadatain" merupakan suatu sikap yang menjadi gerbang awal seseorang itu dikatakan Islam atau Iman. Kebanyakan manusia tidak mengerti makna dibalik kalimat syahadat yang sering dia ucapkan padahal syahadatain ini merupakan dasar dari bangunan Islam yang dia jadikan sebagai agamanya. Bayangkan bagaimana jadinya sebuah bangunan bila mempunyai dasar (faoundation) yang rapuh dan tidak kuat. Tentu bangunan itu akan mudah roboh dan hancur.

1. Menyaksikan Tidak Ada Tuhan Melainkan Allah.

Diawal tulisan sudah dijelaskan sedikit bagaimana caranya untuk mengenal Tuhan yang tidak seumpama dengan sesuatu, tidak ada seorang pun yang setara denganNya, bahkan Maha Suci Tuhan dari segala perumpamaan yang diberikan kepadaNya.

Tuhan sebagai wujud yang mutlak, universal, tidak seumpama dengan sesuatu, awal tiada bermula, akhir tanpa kesudahan, Esa. Tuhan yang bersifat seperti itu tidak bisa hadir dalam dunia materi, maka diantara para Arif terdahulu menjelaskan hadirnya/ tanazulnya tuhan ke alam materi membagi alam ini menjadi beberapa tingkatan, ada yang membaginya menjadi 7 alam (martabat alam tujuh), alam ahadiyat, wahdat, wahidiyat, arwah, mitsal, ajsam, insan kamil, ada yg membaginya menjadi 4 tingkatan, alam lahut, jabarut, malakut, nasut, dan ada yang membaginya menjadi 3 tingkatan, alam ide, alam pikir dan alam materi. Tuhan yang dipahami sebagai wujud mutlak yang tidak seumpama sesuatu itu ada diwilayah alam ahadiyat/lahut atau alam ide, karena di alam itulah tidak ada yang lain selain Dia (Esa). lalu Tuhan bertanazul/bertajalli ke alam materi jadilah alam semesta ini sebagai perwujudanNya, tapi diantara tajalli Tuhan ada yang paling sempurna dialah Muhammad Nurullah, Muhammad yang bukan bapak dari seorang laki laki akan tetapi Muhammad yang menjadi jalan mengenal Tuhan. Setelah seseorang mengenal Allah melalui Muhammad/Rasul maka wajiblah bagi seorang tersebut berikrar janji setia dengan mengucapkan dua kalimat syahadat ("syahadatain") sebagai bukti bahwa dia telah berserah diri kepada Tuhan melalui manusia yang datang kepadanya/Rasul. Rasul itulah tempat sujudnya, tujuan hidupnya, tempat dia mengarahkan pandangannya.

“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan kunci/khatam/pengesah Nabi nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (33 :40)

2. Menyaksikan Muhammad (manusia terpuji) itu hamba dan Rasulullah.

Setelah seseorang mengenal Tuhan melalui seorang manusia yang menjadi tajalliNya, manusia sebagai tajalliNya itulah yang dimaksud dengan Muhammad Rasulullah, bukan sebatas Muhammad yang hanya dikota Mekkah pada saat 14 abad yang lalu, tapi Muhammad yang senantiasa ada disaat kapan pun baik waktu dulu, akan datang maupun saat sekarang. Dihadapan Muhammad yang seperti inilah dia mengucapkan Dua Kalimat Syahadat. Sudahkah kita bersyahadat di depan Muhammad Rasulullah? Perkara inilah yang selalu disampaikan dan diajak kepada manusia oleh Khalifahhimpass, namun kebanyakan manusia itu tidak mengerti dan tidak mahu mengambil pelajaran.........


(Nota : Pak Rahmat SL sebenarnya bukan asing lagi kepada ayahIssa dan Khalifahhimpass, namun sehingga kini belum pernah bersua muka, Terima kasih atas kesudian Pak Rahmat SL diatas izin dan tulisan yang dimuatkan kedalam wadah siber Khalifahhimpass. Tunggu siri siri seterusnya, InsyaAllah - ayahIssa)