IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Selasa, 19 Mei 2015

PERIHAL DAJJAL (3)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

VI. Kekuatan Yahudi di belakang Dajjal

‘Dan di belakangnya ialah Dajjal yang bersama-sama dia adalah tujuh puluh ribu orang Yahudi’ (Idem, halaman 2028)

‘Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat jelata’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, hal. 2065)

‘Kebanyakan orang yang menyertai Dajjal ialah kaum Yahudi, dan para wanita’ (Idem, halaman 2214)

‘Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa’ (Idem, halaman 2974)

Ramalan Nabi SAW tentang Dajjal adalah bukti yang mengagumkan tentang hebatnya ru’yah baginda mengenai peristiwa yang akan terjadi di kemudian hari. Dalam Hadits diterangkan bahwa beliau menunjuk Gereja sebagai tempat Dajjal, dan Al-Qur’an juga memberi petunjuk tentang identitas Dajjal dengan Kalamullah seperti berikut: ‘Dan agar ia memberi peringatan kepada orang-orang yang berkata bahwa Allah mempunyai Putera’ (18:4)

Adapun kebencian orang-orang Yahudi terhadap Nabi Isa, Al-Qur’an menguraikan begitu jelas, hingga Al-Qur’an menyebut-nyebut surat tulisan kaum Yahudi yang menodai kesucian Siti Maryam, Ibu Nabi Isa. Qur’an berfirman: ‘Dan ucapan mereka terhadap Maryam adalah fitnah yang besar’ (4: 156)

Sikap permusuhan kaum Yahudi terhadap Nabi Isa adalah yang paling besar yang pernah dilancarkan oleh suatu bangsa terhadap seseorang. Sifat permusuhan yang abadi ini diuraikan dalam Al-Qur’an : ‘Kami bangkitkan sikap permusuhan di antara mereka sampai Hari Kiyamat’ (5:14)

Kaum Yahudi mengalami bermacam-macam penindasan, baik di zaman Nabi SAW maupun sebelum itu, dan penindasan ini berlangsung terus sampai lama sesudah baginda. Bahkan dapat dikata sampai muncul Dajjal, kaum Yahudi tetap mengalami penindasan oleh kaum Nasrani. Namun demikian Nabi Muhammad SAW bersabda :

‘Dajjal akan disertai oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi’
‘Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi’
‘Dajjal musuh Allah, akan muncul dan akan disertai oleh balatentara yang terdiri dari kaum Yahudi’
Hendaklah diingat bahwa tak ada Hadits satupun yang menerangkan bahwa Dajjal adalah orang Yahudi. Sebaliknya Hadits menerangkan bahwa Dajjal adalah identik dengan kaum Nasrani. Selain itu Al-Qur’an menerangkan bahwa kaum Nasrani selalu lebih unggul daripada kaum Yahudi:

‘Dan aku akan membuat orang-orang yang mengikuti engkau (Nabi Isa) melebihi orang-orang kafir, sampai Hari Kiyamat’ (3:54)

Namun kita dihadapkan dengan kenyataan yang paling aneh, yakni bahwa Pemerintahan Kristen sangat bergantung kepada bantuan kaum Yahudi. Para Menteri dari pemerintahan Negara Kristen yang besar-besar, mengerjakan begitu saja apa yang diminta oleh orang orang Yahudi. Adapun sebabnya tidak sukar dicari. Kaum Yahudi mempunyai banyak uang untuk membantu Pemerintahan Kristen. Bahkan Pemerintah Inggris yang begitu jaya pun membantu kepentingan Yahudi untuk menghancurkan kaum Muslimin di Palestina.

Kaum Muslimin di Palestina dibikin melarat, hingga ladang-ladangnya terpaksa dijual kepada orang-orang Yahudi yang berdiam di sana dalam jumlah besar. Perkataan ‘tujuh puluh ribu orang Yahudi’ dalam hadits ini mengandung arti jumlah yang besar. Sebagaimana kita maklum, bahasa Arab “tujuh” atau “tujuh puluh” itu digunakan untuk menunjukkan jumtah yang besar. Jadi, tujuh puluh ribu orang Yahudi ini artinya banyak sekali kaum Yahudi yang mau bekerja-sama dengan Dajjal. Jika penduduk dunia tak tahu bagaimana kaum Yahudi secara diam-diam membantu Pemerintah Inggris dan Pemerintah Barat lainnya, atau bagaimana Pemerintah Inggris membantu kaum Yahudi, maka tindakan Pemerintah Inggris memindahkan bangsa Yahudi ke Palestina sudah cukup sebagai bukti benarnya ramalan Nabi SAW tentang adanya persekutuan rahasia ini.

Namun demikian, gabungan kekuatan antara kaum Yahudi dan kaum Kristen Eropa tak sekali-kali menggentarkan kaum Muslimin, asalkan kaum Muslimin menyadari sepenuhnya bahwa Nabi SAW disamping meramalkan adanya kekuatan gabungan yang menakutkan ini, beliau lima belas abad yang lampau juga meramalkan bahwa pada akhir zaman, Islam akan memperoleh kemenangan di atas sekalian agama di dunia.

VII. Pengaruh Dajjal Terhadap Wanita

‘Dan orang yang paling akhir yang mendatangi Dajjal ialah kaum wanita, sampai-sampai seorang pria mendatangi ibunya, anaknya perempuan, saudaranya perempuan dan bibinya, lalu mengikat mereka, agar mereka tak datang kepada Dajja!’ (idem, hal. 2116)
VIII. Dajjal dan anak-anak yang tidak sah

‘Awas! Kebanyakan kawan dan pengikut Dajjal ialah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak sah’ (idem, halaman 2998)

IX. Laki-laki seperti wanita, dan wanita seperti laki-laki

‘Dan para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan nampak seperti wanita’ (idem, halaman 2998)

X. Penyembuhan Ajaib

Akan tetapi disamping meramalkan keburukan, Nabi SAW meramalkan pula kebaikan Dajjal. Didalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menerangkan bahwa bangsa-bangsa Dajjal memperoleh ‘kemajuan besar di lapangan usaha dan lapangan industri’ (18:104) dan ‘membuat muka bumi nampak indah’ (18:7).

Sebuah Hadits yang menerangkan bahwa bangsa Dajjal akan menyembuhkan penyakit secara ajaib :

‘Ia (Dajjal) akan menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan menghidupkan orang mati’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII Halaman. 2080)

Di sini yang dimaksud ‘menghidupkan orang mati’ ialah menyembuhkan penyakit yang tak dapat disembuhkan, seakan-akan Dajjal dapat menghidupkan orang mati. Sungguh benar bahwa dalam soal pengobatan, bangsa Dajjal memperlihatkan keluarbiasaannya, dan ini adalah hasil yang patut dipuji. Akan tetapi menurut Hadits, hal ini termasuk salah satu fitnah Dajjal, seperti halnya kecepatan dan kendaraan Dajjal, di darat, di laut dan udara. Karena dengan kemajuan yang luar biasa ini, bangsa Dajjat berpikir bahwa mereka lebih unggul dari bangsa-bangsa lain di dunia; pengakuan mereka memiliki kekuatan yang luar biasa ini, hampir tak ada bedanya dengan pengakuan sebagai Tuhan. Selain itu, kemajuan-kemajuan mereka di lapangan kebendaan, menyesatkan manusia dari segi kehidupan rohani.

XI. Bisikan Jahat Dajjal

Dari uraian tersebut, terang sekali bahwa Dajjal tak akan menyesatkan orang dengan paksa, melainkan dengan membujuk mereka agar mereka terpikat oleh gemerlapnya barang-barang duniawi dan kesenangan yang melimpah-limpah, demikian pula dengan mempengaruhi orang melalui hasil pengolahan kekayaan alam dan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Akan tetapi dalam Hadits, Nabi SAW menjelaskari hal ini sbb:
‘Barang siapa mendengar perihal Dajjal, hendaklah menyingkir dari padanya. Demi Allah, orang akan datang kepadanya, dan mengira bahwa ia adalah mukmin, namun ia mengikuti dia (Dajjal) karena keragu-raguan yang ditimbulkan oleh dia (Dajjal) dalam batinnya’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2057)

Jika orang suka menyelidiki persoalan ini, maka terang sekali bahwa tipu muslihat yang digunakan oleh bangsa-bangsa Barat tak ada taranya dalam sejarah dunia. Dengan cara-cara yang halus, mereka meniupkan bisikan jahat ke dalam batin manusia, sehingga pikiran menjadi goncang karenanya.

Ambillah misalnya masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses yang dapat membikin jiwa manusia lurus atau tak lurus. Akan tetapi bangsa-bangsa Barat mengarahkan jalannya pendidikan begitu halus, hingga mereka dapat membuat jiwa para pelajar tak menta’ati agama dan kebudayaan mereka sendiri, sekalipun alasan yang digunakan untuk tujuan itu bertentangan dengan agama Nasrani.

Mereka (bangsa Barat), dapat membawa proses ini begitu rupa, hingga kepercayaan akan adanya Allah, mereka usahakan sekuat-kuatnya sampai timbul keragu-raguan dalam batin para pelajar tentang adanya Allah. Mereka sendiri percaya akan adanya wahyu, Nabi, Hari Kiyamat, namun mereka berusaha sekeras-kerasnya agar jiwa para pelajar tidak percaya kepada itu semua.

Kadang-kadang mereka memberi pujian kepada seseorang atau suatu faham, sekedar untuk memberi kesan seakan-akan orang atau penulis faham itu orang yang jujur; akan tetapi disamping itu, mereka secara halus membuat sindiran dengan maksud agar para pelajar tak menghargai faham atau orang itu. Singkatnya, apa yang kami uraikan di atas mengenai tabiat mereka, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Dajjal menyesatkan orang dari jalan benar dengan bisikan jahat, dan inilah ciri khas bangsa-bangsa Eropa sekarang ini .... insyaALLAH, bersambung lagi!