بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
VI.
Kekuatan Yahudi di belakang Dajjal
‘Dan
di belakangnya ialah Dajjal yang bersama-sama dia adalah tujuh puluh ribu orang
Yahudi’ (Idem, halaman 2028)
‘Kebanyakan
orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat jelata’
(Kanzul-‘Ummal, jilid VII, hal. 2065)
‘Kebanyakan
orang yang menyertai Dajjal ialah kaum Yahudi, dan para wanita’ (Idem,
halaman 2214)
‘Dajjal
musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri
dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa’ (Idem, halaman 2974)
Ramalan
Nabi SAW tentang Dajjal adalah bukti yang mengagumkan tentang hebatnya ru’yah
baginda mengenai peristiwa yang akan terjadi di kemudian hari. Dalam Hadits
diterangkan bahwa beliau menunjuk Gereja sebagai tempat Dajjal, dan Al-Qur’an
juga memberi petunjuk tentang identitas Dajjal dengan Kalamullah seperti
berikut: ‘Dan agar ia memberi peringatan kepada
orang-orang yang berkata bahwa Allah mempunyai Putera’ (18:4)
Adapun
kebencian orang-orang Yahudi terhadap Nabi Isa, Al-Qur’an menguraikan begitu
jelas, hingga Al-Qur’an menyebut-nyebut surat tulisan kaum Yahudi yang menodai
kesucian Siti Maryam, Ibu Nabi Isa. Qur’an berfirman: ‘Dan ucapan mereka terhadap Maryam adalah fitnah yang besar’
(4: 156)
Sikap
permusuhan kaum Yahudi terhadap Nabi Isa adalah yang paling besar yang pernah
dilancarkan oleh suatu bangsa terhadap seseorang. Sifat permusuhan yang abadi ini
diuraikan dalam Al-Qur’an : ‘Kami bangkitkan sikap
permusuhan di antara mereka sampai Hari Kiyamat’ (5:14)
Kaum
Yahudi mengalami bermacam-macam penindasan, baik di zaman Nabi SAW maupun
sebelum itu, dan penindasan ini berlangsung terus sampai lama sesudah baginda.
Bahkan dapat dikata sampai muncul Dajjal, kaum Yahudi tetap mengalami
penindasan oleh kaum Nasrani. Namun demikian Nabi Muhammad SAW bersabda :
‘Dajjal
akan disertai oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi’
‘Kebanyakan
orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi’
‘Dajjal
musuh Allah, akan muncul dan akan disertai oleh balatentara yang terdiri dari
kaum Yahudi’
Hendaklah
diingat bahwa tak ada Hadits satupun yang menerangkan bahwa Dajjal adalah orang
Yahudi. Sebaliknya Hadits menerangkan bahwa Dajjal adalah identik dengan kaum
Nasrani. Selain itu Al-Qur’an menerangkan bahwa kaum Nasrani selalu lebih
unggul daripada kaum Yahudi:
‘Dan aku akan membuat orang-orang yang mengikuti engkau (Nabi Isa)
melebihi orang-orang kafir, sampai Hari Kiyamat’ (3:54)
Namun
kita dihadapkan dengan kenyataan yang paling aneh, yakni bahwa Pemerintahan
Kristen sangat bergantung kepada bantuan kaum Yahudi. Para Menteri dari
pemerintahan Negara Kristen yang besar-besar, mengerjakan begitu saja apa yang
diminta oleh orang orang Yahudi. Adapun sebabnya tidak sukar dicari. Kaum
Yahudi mempunyai banyak uang untuk membantu Pemerintahan Kristen. Bahkan
Pemerintah Inggris yang begitu jaya pun membantu kepentingan Yahudi untuk
menghancurkan kaum Muslimin di Palestina.
Kaum
Muslimin di Palestina dibikin melarat, hingga ladang-ladangnya terpaksa dijual
kepada orang-orang Yahudi yang berdiam di sana dalam jumlah besar. Perkataan ‘tujuh
puluh ribu orang Yahudi’ dalam hadits ini mengandung arti jumlah yang besar.
Sebagaimana kita maklum, bahasa Arab “tujuh” atau “tujuh puluh” itu digunakan
untuk menunjukkan jumtah yang besar. Jadi, tujuh puluh ribu orang Yahudi ini
artinya banyak sekali kaum Yahudi yang mau bekerja-sama dengan Dajjal. Jika
penduduk dunia tak tahu bagaimana kaum Yahudi secara diam-diam membantu
Pemerintah Inggris dan Pemerintah Barat lainnya, atau bagaimana Pemerintah
Inggris membantu kaum Yahudi, maka tindakan Pemerintah Inggris memindahkan
bangsa Yahudi ke Palestina sudah cukup sebagai bukti benarnya ramalan Nabi SAW
tentang adanya persekutuan rahasia ini.
Namun
demikian, gabungan kekuatan antara kaum Yahudi dan kaum Kristen Eropa tak
sekali-kali menggentarkan kaum Muslimin, asalkan kaum Muslimin menyadari
sepenuhnya bahwa Nabi SAW disamping meramalkan adanya kekuatan gabungan yang
menakutkan ini, beliau lima belas abad yang lampau juga meramalkan bahwa pada
akhir zaman, Islam akan memperoleh kemenangan di atas sekalian agama di dunia.
VII.
Pengaruh Dajjal Terhadap Wanita
‘Dan
orang yang paling akhir yang mendatangi Dajjal ialah kaum wanita, sampai-sampai
seorang pria mendatangi ibunya, anaknya perempuan, saudaranya perempuan dan
bibinya, lalu mengikat mereka, agar mereka tak datang kepada Dajja!’ (idem,
hal. 2116)
VIII.
Dajjal dan anak-anak yang tidak sah
‘Awas!
Kebanyakan kawan dan pengikut Dajjal ialah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak
sah’ (idem, halaman 2998)
IX.
Laki-laki seperti wanita, dan wanita seperti laki-laki
‘Dan
para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan nampak seperti
wanita’ (idem, halaman 2998)
X.
Penyembuhan Ajaib
Akan
tetapi disamping meramalkan keburukan, Nabi SAW meramalkan pula kebaikan Dajjal.
Didalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menerangkan bahwa bangsa-bangsa Dajjal
memperoleh ‘kemajuan besar di lapangan usaha dan
lapangan industri’ (18:104) dan ‘membuat muka bumi nampak indah’ (18:7).
Sebuah
Hadits yang menerangkan bahwa bangsa Dajjal akan menyembuhkan penyakit secara
ajaib :
‘Ia
(Dajjal) akan menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan menghidupkan
orang mati’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII Halaman. 2080)
Di
sini yang dimaksud ‘menghidupkan orang mati’ ialah menyembuhkan penyakit yang
tak dapat disembuhkan, seakan-akan Dajjal dapat menghidupkan orang mati.
Sungguh benar bahwa dalam soal pengobatan, bangsa Dajjal memperlihatkan
keluarbiasaannya, dan ini adalah hasil yang patut dipuji. Akan tetapi menurut
Hadits, hal ini termasuk salah satu fitnah Dajjal, seperti halnya kecepatan dan
kendaraan Dajjal, di darat, di laut dan udara. Karena dengan kemajuan yang luar
biasa ini, bangsa Dajjat berpikir bahwa mereka lebih unggul dari bangsa-bangsa
lain di dunia; pengakuan mereka memiliki kekuatan yang luar biasa ini, hampir
tak ada bedanya dengan pengakuan sebagai Tuhan. Selain itu, kemajuan-kemajuan
mereka di lapangan kebendaan, menyesatkan manusia dari segi kehidupan rohani.
XI.
Bisikan Jahat Dajjal
Dari
uraian tersebut, terang sekali bahwa Dajjal tak akan menyesatkan orang dengan
paksa, melainkan dengan membujuk mereka agar mereka terpikat oleh gemerlapnya
barang-barang duniawi dan kesenangan yang melimpah-limpah, demikian pula dengan
mempengaruhi orang melalui hasil pengolahan kekayaan alam dan ilmu pengetahuan
yang luar biasa. Akan tetapi dalam Hadits, Nabi SAW menjelaskari hal ini sbb:
‘Barang
siapa mendengar perihal Dajjal, hendaklah menyingkir dari padanya. Demi Allah,
orang akan datang kepadanya, dan mengira bahwa ia adalah mukmin, namun ia
mengikuti dia (Dajjal) karena keragu-raguan yang ditimbulkan oleh dia (Dajjal)
dalam batinnya’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2057)
Jika
orang suka menyelidiki persoalan ini, maka terang sekali bahwa tipu muslihat
yang digunakan oleh bangsa-bangsa Barat tak ada taranya dalam sejarah dunia.
Dengan cara-cara yang halus, mereka meniupkan bisikan jahat ke dalam batin
manusia, sehingga pikiran menjadi goncang karenanya.
Ambillah
misalnya masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses yang dapat membikin
jiwa manusia lurus atau tak lurus. Akan tetapi bangsa-bangsa Barat mengarahkan
jalannya pendidikan begitu halus, hingga mereka dapat membuat jiwa para pelajar
tak menta’ati agama dan kebudayaan mereka sendiri, sekalipun alasan yang
digunakan untuk tujuan itu bertentangan dengan agama Nasrani.
Mereka
(bangsa Barat), dapat membawa proses ini begitu rupa, hingga kepercayaan akan
adanya Allah, mereka usahakan sekuat-kuatnya sampai timbul keragu-raguan dalam
batin para pelajar tentang adanya Allah. Mereka sendiri percaya akan adanya
wahyu, Nabi, Hari Kiyamat, namun mereka berusaha sekeras-kerasnya agar jiwa
para pelajar tidak percaya kepada itu semua.
Kadang-kadang
mereka memberi pujian kepada seseorang atau suatu faham, sekedar untuk memberi
kesan seakan-akan orang atau penulis faham itu orang yang jujur; akan tetapi
disamping itu, mereka secara halus membuat sindiran dengan maksud agar para
pelajar tak menghargai faham atau orang itu. Singkatnya, apa yang kami uraikan
di atas mengenai tabiat mereka, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Dajjal
menyesatkan orang dari jalan benar dengan bisikan jahat, dan inilah ciri khas
bangsa-bangsa Eropa sekarang ini .... insyaALLAH, bersambung lagi!