بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
III.
Harta kekayaan Dajjal
‘Dan
ia melalui hutan rimba, dan ia berkata kepadanya: Keluarkanlah kekayaanmu, maka
kekayaaan rimba itu mengikuti dia, bagaikan lebah mengikuti ratunya’ (Misykat,
halaman 473)
Dalam
Hadits diterangkan bahwa kekayaan bumi akan mengikuti Dajjal. Ini mengisyaratkan
penemuan orang-orang Eropa akan kekayaan bumi yang terpendam. Dimana ada
kekayaan bumi yang terpendam, baik yang berupa emas, perak, besi, batubara,
minyak dan bahan-bahan mineral, pasti diketemukan oleh orang-orang Eropa.
Semua
kekayaan itu, baik di Barat maupun di Timur, diusahakan oleh orang-orang Eropa.
Setelah dikeluarkan dari perut bumi, bahan-bahan itu dibuat barang-barang yang
oleh bangsa Eropa digunakan untuk menjajah bangsa lain di dunia. Selain itu
mereka mengusahakan daerah padang pasir yang tandus dijadikan daerah yang subur
dengan memberinya saluran air.
Singkatnya,
semua kekayaan bumi baik yang berupa mineral maupun hasil tanaman, dikuasai
oleh bangsa-bangsa Eropa. Semua kekayaan mengikuti Dajjal, dan keuntungan
bangsa-bangsa Eropa semakin bertambah, sedangkan bangsa-bangsa lain di dunia
hanya dijadikan buruh mereka untuk menghasilkan bahan-bahan mentah guna
kepentingan industri mereka.
Sejumlah
besar emas dan kekayaan dunia baik di India, di Afrika dan negara-negara Timur,
semuanya dikuras habis untuk ditumpuk di Eropa dan Amerika. Alangkah hebatnya
ru’yah Nabi SAW empat belas abad yang lampau tentang keadaan yang kita alami
sekarang ini. Alangkah baiknya jika ru’yah itu diberitahukan kepada orang-orang
yang disesatkan oleh kekayaan, kemewahan dan kekuasaan bangsa-bangsa Eropa,
hingga bertekuk lutut di hadapan mereka. Hendaklah mereka suka merenungkan
ketajaman penglihatan rohani Nabi SAW yang beberapa ratus tahun sebelumnya,
dapat melihat gambaran dunia sekarang ini dengan segala perinciannya sehingga
Baginda mampu memberi gambaran yang jelas kepada bangsa Arab ketika itu.
IV.
Kawan-kawan Dajjal hidup senang, dan musuh-musuh Dajjal hidup sengsara
‘Ia
datang pada suatu kaum dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu
beriman kepadanya, ia memberi perintah kepada langit, maka turunlah hujan, lalu
ia memberi perintah kepada bumi, maka keluarlah tumbuh-tumbuhan. Lalu ia datang
kepada kaum yang lain, dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu
menolak ajakannya, maka berpalinglah ia dari mereka, lalu kaum itu tertimpa
kelaparan, dan tak ada sedikit kekayaan pun yang mereka kuasai’ (Misykat,
halaman 473)
‘Dan
di antara fitnah Dajjal ialah, apabila ia datang pada suatu kaum yang tak mau
beriman kepadanya, maka tiada lagi ternak mereka yang tertinggal, melainkan
binasalah semuanya; dan apabila ia datang pada kaum lain yang beriman
kepadanya, maka ia memberi perintah kepada langit, lalu turunlah hujan, dan ia
memberi perintah kepada bumi, lalu keluarlah tumbuh-tumbuhan’ (Kanzul-‘Ummal,
jilid VII. halaman 2028)
‘Sungai-sungai
dunia dan buah-buahan akan tunduk kepada Dajjal; maka barangsiapa mau mengikuti
dia, ia akan memberi makan kepadanya dan menjadikan dia seorang kafir dan
barang siapa menentang dia, maka persediaan makanannya akan dirampas dan
dihentikan mata-pencahariannya’ (Kanzul-‘Ummal; jilid VII halarnan 2090)
‘Ada
beberapa kaum yang bersahabat dengan Dajjal akan berkata: “Sesungguhnya kami
tahu bahwa Dajjal adalah kafir, tetapi kami bersahabat dengan Dajjal, agar kami
dapat makan dari makanannya, dan agar kami dapat memberi makan ternak kami dari
pohonpohonnya’ (Idem, halaman 2092).
‘Dan
ia (Dajjal) akan membawa gunung roti, dan sekalian manusia akan mengalami
kesukaran, terkecuali orang yang mengikuti dia’ (Idem, halaman 2104)
Sudah
terang bahwa memeluk agama Dajjal adalah cara yang sebaik-baiknya untuk
menghormati dan bersahabat dengan Dajjal. Hadits yang menerangkan bahwa
pengikut-pengikut Dajjal akan senang hidupnya, ini berlaku pula bagi
orang-orang yang bersumpah setia kepadanya. Ambillah misalnya keadaan di lndia.
Orang-orang yang sebelum masuk Kristen termasuk golongan rakyat yang hidup
sengsara, kini mereka menjadi orang-orang kaya dan berkedudukan tinggi.
Kekayaan
yang diambil dari segala penjuru dunia dan ditumpuk di Eropa dan Amerika; jika
ini akan diambil sedikit untuk negara-negara lain di dunia; maka pertama-tama,
bagian itu dibagikan kepada negara-negara Timur yang menganut agama Dajjal
dengan memberikan kepada mereka gaji-gaji yang memuaskan. Alangkah benarnya
gambaran Hadits tentang hal ini:
‘Ia
(Dajjal) akan membawa gunung-roti, semua orang menderita kesukaran, kecuali
orang-orang yang mengikutinya’
Sungguh
benar bahwa jaminan yang terbaik bagi keamanan ekonomi sekarang ini ialah
memeluk agama Kristen. Orang-orang yang tak mau mengambil jalan ini dan tak mau
hidup rukun dengan mereka, pasti akan mengalami kehidupan yang sukar dan
sengsara. Alangkah benarnya gambaran yang diberikan oleh Nabi SAW:
‘Barang
siapa mengikuti Dajjal, ia akan diberi makan, akan tetapi ia dijadikan kafir’ (Kanzul-‘Ummal,
jilid VII, halaman 2104)
Lepas
dari orang-orang yang sepenuhnya menganut agama Dajjal, ada pula orang yang
bermain-mata dan mengambil muka dengan Dajjal, hanya karena mengejar uang
semata-mata. Inilah golongan manusia yang dituju oleh Hadits berikut ini :
‘Kami
bersahabat dengan Dajjal, sekalipun kami tahu bahwa ia kafir. Kami bersahabat
dengan Dajjal agar kami dapat makan dari persediaannya’
Inilah
hamba-hamba perut yang menari-nari menurut irama Dajjal. mereka mengerjakan
hal-hal yang bertentangan dengan agama, bangsa dan negara, hanya karena sesuap
nasi. Tujuan Dajjal memberi makan orang-orang ini ialah agar mereka menjadi
orang yang tak beragama, sekalipun Dajjal tak berhasil memasukkan mereka dalam
agamanya; setidak-tidaknya Dajjal berhasil membikin mereka acuh-tak acuh terhadap
agama mereka sendiri. Jika tidak demikian, apakah tujuan missi Kristen dan sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi? Sebenarnya sistem pendidikan yang diberikan kepada
anak-anak kita, itu hanya bertujuan untuk memisahkan mereka dari agama dan
Allah. Dan apakah yang dijadikan daya-penarik pendidikan ini? Tiada lain
hanyalah diberinya mereka hak untuk mendapatkan pekerjaan, jadi kembali lagi
kepada persoalan perut dan roti.
V.
Partemuan Dajjal dangan roh
‘bersama-sama
Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang yang
telah meninggal, apakah itu ayah ataukah saudara’ (Idem, halaman 2065)
‘Setan-setan
yang rupanya mirip dengan orang yarg telah meninggal akan menyertai Dajjal, dan
mereka akan berkata kepada orang yang masih hidup: Kenalkah engkau padaku? Aku
adalah saudaramu; aku adalah ayahmu; atau aku adalah salah seorang kerabatmu’ (Idem,
hal. 2078)
‘Bersama-sama
Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang akan bercakap-cakap dengan manusia’ (
Idem, halaman 2104)
Walaupun
Dajjal amat sibuk dalam urusan duniawi, namun Dajjal tak mengabaikan bisikan
kodrat yang membisikkan kehidupan di luar dunia. Maka dari itu Dajjal
memperlihatkan perhatiannya di lapangan ini, yang lazim disebut “spritisme”. Di
lapangan ini Dajjal mengaku mempunyai ilmu bagaimana caranya agar orang dapat
berhubungan dengan arwah orang-orang yang sudah mati, dan bagaimana
bercakap-cakap dengan mereka. Hadits berikut ini menerangkan tentang perbuatan
yang luar biasa ini:
‘Bersama-sama
Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang yang
telah meninggal, apakah itu ayah ataukah saudara mereka’
Hadits
lain lagi:
‘Setan-setan
akan bercakap-cakap dengan manusia’
Selain
setan-setan itu mirip rupanya dengan orang-orang yang sudah meninggal, mereka
dapat pula bercakap-cakap dengan manusia. Apa yang dilukiskan oleh Nabi SAW ini
yang dapat disebut gerakan “spiritisme” sungguh-sungguh membuktikan hebatnya
ramalan beliau.
Orang
yang berkecimpung dalam gerakan ini tahu benar bagaimana mengatur ruangan yang
khusus dipersiapkan untuk ini, dan bagaimana mengatur penerangan lampu yang
digunakan khusus untuk ini. Kemudian bagaimana caranya melaksanakan apa yang
disebut medium yang dapat mewujudkan bayangan arwah orang-orang yang sudah
meninggal, yang bercakap-cakap dengan manusia; mereka kelihatan sebentar, lalu
menghilang lagi.
Dan
orang-orang yang menghadiri pertemuan ini kadang-kadang mengalami perubahan
pikiran, seperti halnya orang-orang India yang diubah pikirannya sehingga
mereka melihat perwujudan arwah, yang asalnya hanya dari angan-angan mereka
sendiri. Apakah “spiritisme” itu mengandung kebenaran atau tidak adalah soal
lain. Adapun yang kami persoalkan ialah bahwa Nabi SAW telah memberi gambaran
yang benar tentang ilmu sihir (magic) yang dilakukan oleh Dajjal, yang
diramalkan oleh beliau dengan kata-kata yang terang, lima belas abad yang
lampau.
………..,
bersambung, insyaALLAH