بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
1.
Sorga
dan Neraka Dajjal
‘Ia
(Dajjal) akan datang dengan membawa semacam sorga dan neraka; dan apa yang ia
katakan sorga itu sebenarnya, neraka’ (Misykat, halaman 473)
‘Dan
ia akan membawa air dan api. Dan apa yang orang-orang melihatnya air, itu
sebenarnya api yang menghanguskan; dan apa yang orang-orang melihatnya api, itu
sebenarnya air tawar yang sejuk’ (Misykat, halaman 473)
‘Ia
akan membawa api dan sungai dan barang siapa jatuh dalam apinya, ia akan
memperoleh ganjaran dan disingkirkan bebannya’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII,
halaman 2975)
‘la
akan membawa gunung roti dan sungai penuh air’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII,
halaman 2985)
.
‘Ia
membawa dua sungai, yang satu penuh air, dan satu lagi penuh api’ (Idem,
halaman 2985)
‘Dajjal
akan muncul dengan membawa sungai dan api; barang siapa masuk dalam sungainya;
ia akan memikul beban dan dilenyapkan ganjarannya; dan barangsiapa masuk dalam
apinya, akan memperoleh ganjaran dan dihilangkan bebannya’ (Idem, halaman
2029)
‘Di
antara fitnah Dajjal ialah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka; adapun
neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga Dajjal ialah Neraka. Maka barangsiapa
diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia mohon pertolongan Allah sambil membaca
permulaan surat al-Kahfi, maka neraka akan menjadi dingin dan damai’(Idem,
halaman 2028)
‘Dan
ia akan membawa semacam sorga dan neraka. Dan sorga Dajjal penuh dengan asap,
sedangkan neraka Dajjal adalah kebun yang menghijau’ (Idem, halaman 2074)
Hadits
yang lain berbunyi:
‘Sungguh
ia akan membawa sorga dan neraka. Adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga
Dajjal ialah Neraka. maka barang siapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia
menutup matanya dan mohon pertolongan Allah, dan neraka itu akan dingin dan
damai’ (Idem, halaman 2079)
‘Bagaimana
perasaan kamu jika kamu diuji oleh seseorang yang sungai-sungai dan buah-buahan
di bumi akan dibikin tunduk kepadanya’ (Idem, halaman 2090)
‘Ia
akan menjelajah dengan membawa dua gunung. Yang satu, penuh dengan pohon,
buah-buahan dan air, dan yang lain, penuh dengan api dan asap. Ia berkata: Ini
adalah sorga, dan ini adalah neraka’ (Idem, halaman 2110)
Menurut
Hadits, tanda Dajjal yang paling besar adalah bahwa ia akan membawa sorga dan
neraka. Apa yang pertama kali harus diingat sehubungan dengan ini ialah,
apabila dalam suatu Hadits, kata-kata ‘jannah dan nar’ dipakai untuk
menunjukkan sorga dan neraka Dajjal, maka di lain Hadits, sorga dan neraka
Dajjal itu dinyatakan dengan kata-kata lain. Misalnya, sebagai pengganti
kata-kata sorga dan neraka Dajjal, digunakanlah kata-kata ‘ma’ (air) dan nar
(api)’; dan di lain Hadits digunakan kata-kata ‘nahar (sungai) dan nar (api)’.
Lalu di lain Hadits digunakan kata-kata ‘dua sungai, sungai air dan sungai
api’.
Kemudian
ada Hadits lagi yang menerangkan, bahwa Dajjal akan membawa “gunung roti dan
sungai air”. Bahkan ada Hadits lagi yang sebagai pengganti kata-kata sorga dan
neraka Dajjal, digunakan kata-kata ‘dua gunung; yang satu penuh dengan tumbuh
tumbuhan dan buah-buahan dan air, sedang yang lain, penuh dengan api dan asap’.
Dari
uraian tersebut, terang sekali bahwa kata jannah dan nar tidaklah berarti Sorga
dan Neraka yang sesungguhnya; demikian pula kata-kata sungai, api, asap, gunung
roti, dan sebagainya, janganlah diartikan secara harfiyah. Semuanya itu adalah
kata ibarat; misalnya kata jannah, ini mengibaratkan melimpahnya persediaan
bahan-makanan, kesenangan dan kemewahan, sedang kata nar mengibaratkan
kurangnya bahan makanan dan kesenangan hidup. Adapun maksud sebenarnya ialah,
barangsiapa mengikuti Dajjal, ia akan hidup mewah, dan barang siapa
menentangnya, ia tak akan mempunyai persediaan bahan-makanan.
Bandingkanlah
keadaan kehidupan dua bangsa, yaitu bangsa-bangsa Islam yang hidup serba
kekurangan, dan bangsa-bangsa Nasrani yang hidup serba mewah; dan inilah yang
dimaksud dengan sorga dan neraka Dajjal. Kata-kata sorga dan neraka tidaklah
berarti bahwa Dajjal benar-benar membawa sorga dan neraka seperti pedagang
membawa barang dagangannya. Namun yang sebenarnya dimaksud ialah bahwa Dajjal
akan menguasai sorga dan neraka sebagaimana diterangkan dalam Hadits berikut
ini:
‘Sungai
dan buah-buahan dunia akan tunduk kepadanya’
Inilah
arti yang sebenarnya dari kata-kata itu, yakni bahwa segala macam persediaan
yang mendatangkan kesenangan, kemewahan dan kenikmatan hidup di dunia, semuanya
dikuasai oleh Dajjal. Dan inilah yang disebut sorga Dajjal bagi orang yang
picik pandangannya; akan tetapi sebenarnya, ini semua disebut neraka, karena
siapa saja yang tenggelam dalam kesenangan hidup seperti berdansa,
bersenang-senang, bersukaria, melihat theater, bioskop, pergaulan bebas antara
pria dan wanita, minum arak, berjudi, melacur, pasti tidak ingat kepada Allah.
Akibatnya
jiwanya menjadi rusak; dan inilah neraka yang sebenarnya; dan sekalipun tidak
terlihat oleh mata jasmani, tetapi di Akhirat akan nampak dengan terang.
Sebaliknya apa yang disebut neraka Dajjal yang berupa kehidupan yang tidak
diliputi oleh kesenangan duniawi, adalah Sorga yang sebenarnya, karena semakin
orang tidak tenggelam dalam kesenangan duniawi, semakin besar pulalah
keuntungan rohaninya, sehingga ia dapat terus meningkat sampai mencapai
hubungan dengan Allah. Jadi sorga Dajjal itu terdiri dari kesenangan jasmani,
yang diperoleh dengan mengorbankan kehidupan rohani. Barang siapa tenggelam
dalam hidup senang, ia akan kehilangan kesenangan di zaman yang akan datang.
II. Kecepatan dan kendaraan Dajjal
‘Kami
bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah cepatnya perjalanan Dajjal di muka
bumi? Beliau menjawab: seperti cepatnya awan ditiup angin’ (Misykat bab
Dajjal)
‘Bumi
akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului
matahari di tempat terbenamnya; lautan hanya sedalam mata-kakinya; di depannya
adalah gunung yang penuh asap’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2998)
‘Ia
akan meloncat-loncat di antara langit dan bumi’ (Abu Dawud)
‘Dajjal
akan muncul dengan naik keledai putih; yang jarak antara dua telinganya adalah
tujuh puluh yard’ (Misykat, halaman 477)
‘Ia
mempunyai seekor keledai yang ia naiki, yang jarak antara dua telinganya adalah
empat puluh yard’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2104)
‘Ia
menaiki seekor keledai putih, yang masing-masing telinganya tiga puluh yard
panjangnya, dan jarak antara kaki yang satu dengan kaki yang lain adalah
perjalanan sehari semalam’ (idem, halaman 2998)
Tatkala
Nabi SAW ditanya, bagaimanakah kecepatan perjalanan Dajjal, Beliau menjawab
seperti berikut : ‘Kecepatan Dajjal adalah seperti awan yang ditiup angin’.
Pada waktu Nabi SAW mengucapkan kata-kata ini, tampaknya seperti dongeng saja,
atau ucapan yang berlebih-lebihan. Akan tetapi pada dewasa ini kapal-udara terbang
melebihi kecepatan angin
Selanjutnya
Nabi SAW bersabda: ‘Bumi akan digulung untuknya’. Ini berarti Dajjal akan
bergerak begitu cepat seolah-olah bumi yang luas ini kelihatan ciut. Gerakan
Dajjal melalui udara dikatakan sebagai berikut: ’la akan menggenggam awan di
tangan kanannya’. Artinya ia akan terbang menembus dan di atas awan.
Selanjutnya Nabi SAW menerangkan bahwa ‘Dajjal akan meloncat-loncat di antara
bumi dan langit’. Semua ini mengisyaratkan perjalanan Dajjal melalui udara.
Lebih lanjut diterangkan bahwa Dajjal akan bergerak begitu cepat hingga ia: ‘Mendahului
matahari di tempat terbenamnya’
Pada
dewasa ini kapal-udara terbang lebih cepat dari jalannya matahari; orang yang
berangkat dari Timur pada pagi hari, akan sampai di Barat sebelum matahari
terbenam. Penerbangan dari Calcuta ke Bombay atau dari Lahore ke Karachi, hanya
memakan waktu beberapa jam saja. Siapa tahu orang akan terbang lebih cepat lagi
daripada keadaan sekarang. Selanjutnya diterangkan bahwa ‘lautan hanya sedalam
mata-kaki Dajjal’ Hal ini terjadi sungguh-sungguh dengan gerakan kapal selam di
bawah permukaan laut.
Kendaraan
Dajjal disebut keledai, karena keledai digunakan untuk mengangkut orang dari
sini ke sana, dan pula digunakan untuk mengangkut muatan bagi manusia. Akan
tetapi keledai Dajjal bukanlah keledai sungguh-sungguh, karena keledai ini
digambarkan mempunyai telinga yang jaraknya tujuh puluh yard dan warnanya putih
mengkilat. Gambaran ini sebenarnya untuk melukiskan kereta-api.
Adapun
Hadits yang menerangkan satu langkah Dajjal akan mencapai jarak perjalanan
sehari semalam, ini berarti bahwa jarak yang diternpuh sehari semalam, itu
hanyalah satu langkah saja bagi Dajjal. Hendaklah diingat bahwa gambaran
tentang kemampuan Dajjal menundukkan alam tidaklah sekali-kali dimaksud untuk
mengutuk perbuatan Dajjal, tetapi untuk menunjukkan bahwa Dajjal mempunyai
anggapan sebagai orang yang paling berkuasa, dan lupa akan kedudukannya sebagai
hamba Allah yang hina. Jadi yang dikutuk ialah pengakuan Dajjal bahwa ia
mempunyai kekuasaan keTuhanan. ….. bersambung, insyALLAH