IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Isnin, 13 April 2015

PERIHAL DAJJAL

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

1.     Sorga dan Neraka Dajjal

‘Ia (Dajjal) akan datang dengan membawa semacam sorga dan neraka; dan apa yang ia katakan sorga itu sebenarnya, neraka’ (Misykat, halaman 473)

‘Dan ia akan membawa air dan api. Dan apa yang orang-orang melihatnya air, itu sebenarnya api yang menghanguskan; dan apa yang orang-orang melihatnya api, itu sebenarnya air tawar yang sejuk’ (Misykat, halaman 473)

‘Ia akan membawa api dan sungai dan barang siapa jatuh dalam apinya, ia akan memperoleh ganjaran dan disingkirkan bebannya’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2975)

‘la akan membawa gunung roti dan sungai penuh air’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2985)
.
‘Ia membawa dua sungai, yang satu penuh air, dan satu lagi penuh api’ (Idem, halaman 2985)

‘Dajjal akan muncul dengan membawa sungai dan api; barang siapa masuk dalam sungainya; ia akan memikul beban dan dilenyapkan ganjarannya; dan barangsiapa masuk dalam apinya, akan memperoleh ganjaran dan dihilangkan bebannya’ (Idem, halaman 2029)

‘Di antara fitnah Dajjal ialah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka; adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga Dajjal ialah Neraka. Maka barangsiapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia mohon pertolongan Allah sambil membaca permulaan surat al-Kahfi, maka neraka akan menjadi dingin dan damai’(Idem, halaman 2028)

‘Dan ia akan membawa semacam sorga dan neraka. Dan sorga Dajjal penuh dengan asap, sedangkan neraka Dajjal adalah kebun yang menghijau’ (Idem, halaman 2074)

Hadits yang lain berbunyi:
‘Sungguh ia akan membawa sorga dan neraka. Adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga Dajjal ialah Neraka. maka barang siapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia menutup matanya dan mohon pertolongan Allah, dan neraka itu akan dingin dan damai’ (Idem, halaman 2079)

‘Bagaimana perasaan kamu jika kamu diuji oleh seseorang yang sungai-sungai dan buah-buahan di bumi akan dibikin tunduk kepadanya’ (Idem, halaman 2090)

‘Ia akan menjelajah dengan membawa dua gunung. Yang satu, penuh dengan pohon, buah-buahan dan air, dan yang lain, penuh dengan api dan asap. Ia berkata: Ini adalah sorga, dan ini adalah neraka’ (Idem, halaman 2110)

Menurut Hadits, tanda Dajjal yang paling besar adalah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka. Apa yang pertama kali harus diingat sehubungan dengan ini ialah, apabila dalam suatu Hadits, kata-kata ‘jannah dan nar’ dipakai untuk menunjukkan sorga dan neraka Dajjal, maka di lain Hadits, sorga dan neraka Dajjal itu dinyatakan dengan kata-kata lain. Misalnya, sebagai pengganti kata-kata sorga dan neraka Dajjal, digunakanlah kata-kata ‘ma’ (air) dan nar (api)’; dan di lain Hadits digunakan kata-kata ‘nahar (sungai) dan nar (api)’. Lalu di lain Hadits digunakan kata-kata ‘dua sungai, sungai air dan sungai api’.

Kemudian ada Hadits lagi yang menerangkan, bahwa Dajjal akan membawa “gunung roti dan sungai air”. Bahkan ada Hadits lagi yang sebagai pengganti kata-kata sorga dan neraka Dajjal, digunakan kata-kata ‘dua gunung; yang satu penuh dengan tumbuh tumbuhan dan buah-buahan dan air, sedang yang lain, penuh dengan api dan asap’.

Dari uraian tersebut, terang sekali bahwa kata jannah dan nar tidaklah berarti Sorga dan Neraka yang sesungguhnya; demikian pula kata-kata sungai, api, asap, gunung roti, dan sebagainya, janganlah diartikan secara harfiyah. Semuanya itu adalah kata ibarat; misalnya kata jannah, ini mengibaratkan melimpahnya persediaan bahan-makanan, kesenangan dan kemewahan, sedang kata nar mengibaratkan kurangnya bahan makanan dan kesenangan hidup. Adapun maksud sebenarnya ialah, barangsiapa mengikuti Dajjal, ia akan hidup mewah, dan barang siapa menentangnya, ia tak akan mempunyai persediaan bahan-makanan.

Bandingkanlah keadaan kehidupan dua bangsa, yaitu bangsa-bangsa Islam yang hidup serba kekurangan, dan bangsa-bangsa Nasrani yang hidup serba mewah; dan inilah yang dimaksud dengan sorga dan neraka Dajjal. Kata-kata sorga dan neraka tidaklah berarti bahwa Dajjal benar-benar membawa sorga dan neraka seperti pedagang membawa barang dagangannya. Namun yang sebenarnya dimaksud ialah bahwa Dajjal akan menguasai sorga dan neraka sebagaimana diterangkan dalam Hadits berikut ini:

‘Sungai dan buah-buahan dunia akan tunduk kepadanya’

Inilah arti yang sebenarnya dari kata-kata itu, yakni bahwa segala macam persediaan yang mendatangkan kesenangan, kemewahan dan kenikmatan hidup di dunia, semuanya dikuasai oleh Dajjal. Dan inilah yang disebut sorga Dajjal bagi orang yang picik pandangannya; akan tetapi sebenarnya, ini semua disebut neraka, karena siapa saja yang tenggelam dalam kesenangan hidup seperti berdansa, bersenang-senang, bersukaria, melihat theater, bioskop, pergaulan bebas antara pria dan wanita, minum arak, berjudi, melacur, pasti tidak ingat kepada Allah.

Akibatnya jiwanya menjadi rusak; dan inilah neraka yang sebenarnya; dan sekalipun tidak terlihat oleh mata jasmani, tetapi di Akhirat akan nampak dengan terang. Sebaliknya apa yang disebut neraka Dajjal yang berupa kehidupan yang tidak diliputi oleh kesenangan duniawi, adalah Sorga yang sebenarnya, karena semakin orang tidak tenggelam dalam kesenangan duniawi, semakin besar pulalah keuntungan rohaninya, sehingga ia dapat terus meningkat sampai mencapai hubungan dengan Allah. Jadi sorga Dajjal itu terdiri dari kesenangan jasmani, yang diperoleh dengan mengorbankan kehidupan rohani. Barang siapa tenggelam dalam hidup senang, ia akan kehilangan kesenangan di zaman yang akan datang.

II.      Kecepatan dan kendaraan Dajjal

‘Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah cepatnya perjalanan Dajjal di muka bumi? Beliau menjawab: seperti cepatnya awan ditiup angin’ (Misykat bab Dajjal)

‘Bumi akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului matahari di tempat terbenamnya; lautan hanya sedalam mata-kakinya; di depannya adalah gunung yang penuh asap’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2998)

‘Ia akan meloncat-loncat di antara langit dan bumi’ (Abu Dawud)

‘Dajjal akan muncul dengan naik keledai putih; yang jarak antara dua telinganya adalah tujuh puluh yard’ (Misykat, halaman 477)

‘Ia mempunyai seekor keledai yang ia naiki, yang jarak antara dua telinganya adalah empat puluh yard’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2104)

‘Ia menaiki seekor keledai putih, yang masing-masing telinganya tiga puluh yard panjangnya, dan jarak antara kaki yang satu dengan kaki yang lain adalah perjalanan sehari semalam’ (idem, halaman 2998)
                                                    
Tatkala Nabi SAW ditanya, bagaimanakah kecepatan perjalanan Dajjal, Beliau menjawab seperti berikut : ‘Kecepatan Dajjal adalah seperti awan yang ditiup angin’. Pada waktu Nabi SAW mengucapkan kata-kata ini, tampaknya seperti dongeng saja, atau ucapan yang berlebih-lebihan. Akan tetapi pada dewasa ini kapal-udara terbang melebihi kecepatan angin

Selanjutnya Nabi SAW bersabda: ‘Bumi akan digulung untuknya’. Ini berarti Dajjal akan bergerak begitu cepat seolah-olah bumi yang luas ini kelihatan ciut. Gerakan Dajjal melalui udara dikatakan sebagai berikut: ’la akan menggenggam awan di tangan kanannya’. Artinya ia akan terbang menembus dan di atas awan. Selanjutnya Nabi SAW menerangkan bahwa ‘Dajjal akan meloncat-loncat di antara bumi dan langit’. Semua ini mengisyaratkan perjalanan Dajjal melalui udara. Lebih lanjut diterangkan bahwa Dajjal akan bergerak begitu cepat hingga ia: ‘Mendahului matahari di tempat terbenamnya’

Pada dewasa ini kapal-udara terbang lebih cepat dari jalannya matahari; orang yang berangkat dari Timur pada pagi hari, akan sampai di Barat sebelum matahari terbenam. Penerbangan dari Calcuta ke Bombay atau dari Lahore ke Karachi, hanya memakan waktu beberapa jam saja. Siapa tahu orang akan terbang lebih cepat lagi daripada keadaan sekarang. Selanjutnya diterangkan bahwa ‘lautan hanya sedalam mata-kaki Dajjal’ Hal ini terjadi sungguh-sungguh dengan gerakan kapal selam di bawah permukaan laut.

Kendaraan Dajjal disebut keledai, karena keledai digunakan untuk mengangkut orang dari sini ke sana, dan pula digunakan untuk mengangkut muatan bagi manusia. Akan tetapi keledai Dajjal bukanlah keledai sungguh-sungguh, karena keledai ini digambarkan mempunyai telinga yang jaraknya tujuh puluh yard dan warnanya putih mengkilat. Gambaran ini sebenarnya untuk melukiskan kereta-api.

Adapun Hadits yang menerangkan satu langkah Dajjal akan mencapai jarak perjalanan sehari semalam, ini berarti bahwa jarak yang diternpuh sehari semalam, itu hanyalah satu langkah saja bagi Dajjal. Hendaklah diingat bahwa gambaran tentang kemampuan Dajjal menundukkan alam tidaklah sekali-kali dimaksud untuk mengutuk perbuatan Dajjal, tetapi untuk menunjukkan bahwa Dajjal mempunyai anggapan sebagai orang yang paling berkuasa, dan lupa akan kedudukannya sebagai hamba Allah yang hina. Jadi yang dikutuk ialah pengakuan Dajjal bahwa ia mempunyai kekuasaan keTuhanan. ….. bersambung, insyALLAH