بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمٰنِ
الرَّحِيمِ
Katakanlah, ’Hai
ahli kitab, marilah kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan
tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun dan tidak sebahagian kita menjadikan
sebahagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah’. Maka jika mereka berpaling,
maka katakanlah pada mereka, ‘Saksikanlah! bahwa kamilah orang-orang islam
(orang-orang yang berserah diri)’
Tuan-tuan sekalian, kepujian
tertentu hanya bagi Allah yang telah menurunkan UtusanNya dengan petunjuk dan
agama yang benar, supaya dia memenangkannya di atas agama agama yang di
agamakan selama ini, walaupun sangat benci orang-orang yang senantiasa
menduakan, menigakan, mengempatkan dan seterusnya. Aku
bersaksi Tidak ada Tuhan melainkan Allah dan aku bersaksi bahawa Muhammad Utusan
Allah.
‘Yaa Allah ....
shalawat dan salam serta keberkatan atas Muhammad dan sekalian keluarganya yang
sampai saat ini tetap mengumandangkan Kalam-kalam Mu sebagaimana Ibrahim dan yang
mengikutinya juga mengumandangkan Kalam-kalam Mu’
Demikianlah wahai sekalian yang
membaca, ‘Taqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar
taqwa kepadaNya dan jangan kamu mati sebelum kamu islam (berserah diri)’
Ketahuilah olehmu, ‘Agama disisi Allah, Islam’.
Islam bukan berdasarkan garis keturunan. Islam berdasarkan atas persaksian yang
nyata dengan didatangkan oleh Allah yang dari sisiNya mengumandangkan
Kalam-kalamNya. Jangan kamu mengatakan bahwa Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Ya'qub dan sampai anak cucu sekarang ini, hal keadan mereka
Yahudi atau Nashara. Mereka adalah orang-orang yang lurus yang tidak menduakan
(mensyarikatkan) Tuhan. Maka jika benar agama keturunan mu selama ini,
datang Ibrahim mengumandangkan Kalam-kalam Tuhan, kamu pasti mengikutinya,
berjuang bersamanya menegakan agama yang dari sisi Allah, tetapi tidak sedemikian
malah ramai-ramai kamu menyerangnya sampai membakarnya.
Datang Musa kehadapan mu
mengumandangkan Kalam-kalam Tuhan, maka ikuti; jangan
kamu katakan kehadapannya tidak dibangkitkan Allah seorang Utusan pun setelahnya.
Ini lagulama Iblis (imam para malaikat) supaya kamu tetap saja
mengikuti langkahnya, yang senantiasa beribadah pagi dan petang sampai tidak
ada sejengkal dari pada bumi ini yang tak bekas sujudnya; tetapi tetap saja dia
mengatakan : ‘Aku tidak mau sujud kepada manusia yang
diciptakan dari tanah yang diberi bentuk’ Sampai sekarang lagulama
ini dikumandangkan Iblis untuk menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan
ragu-ragu ketika datang kepadanya keterangan yang jelas.
Datang 'Isa kehadapan mu,
maka ikuti dia. Jangan kamu menghinanya, mengolok-oloknya, menyertnya pada
pembesar negara (Raja, Presiden, 'Ulama yang kamu pilih atau yang kamu katakan
'Ulama sesuai akal dan ilmumu selama ini). Tapi setelah matinya, kamu memujanya
layaknya kamu memuja Tuhan. Padahal tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang Esa.
'Isa, Ruhul Quddus, Tuhan bukan tiga, melainkan satu jua adanya. Ketika kamu
percaya dan mengikuti 'Isa, sesungguhnya kamu percaya pada Tuhan. Namun 'Isa
tetap 'Isa, Ruhul Quddus tetap Ruhul Quddus , Tuhan tetap Tuhan.
Maka datang setelahnya
kehadapan mu MUhammad anak 'Abdullah, ikutilah dia. Jangan kamu katakan ‘Bukan ini orang nya, ini orang ajam (bukan bangsa Arab)’
Dia mesti keturunan Ya'qub (Bani Israil).
Padahal dia mengumandangkan Kalam Tuhan seperti apa yang aku kumandangkan
sekarang kehadapan mu sekalian, ‘Sembahlah oleh mu akan
Allah, taqwalah kepadaNya serta ikuti aku’.
Setelah kamu mengikutinya
(Orang yang mengumandangkan Kalam Tuhan), percaya padanya, mengikutinya,
bersaksi padanya, berjanji setia kepadanya, nyatalah kamu telah berserah diri
kepada Allah (Islam yang disisi Allah). Sebaliknya, kamu hanya percaya atas apa
yang ada selama ini dan mengatakan bahawa Allah yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang tidak menurunkan sesuatu apapun lagi di bumi ini, pasti kamu berbuat
kerusakan dimuka Bumi ini, tapi kamu menyangka orang shalih. Kepada yang
percaya kamu katakan orang bodoh, padahal kamulah yang bodoh tapi kamu tak
tahu.
‘Sesungguhnya orang
yang paling dekat dengan Ibrahim ialah orang yang mengikutinya dan pembawa
berita besar ini serta orang-orang beriman, dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang
beriman’
Orang yang mengikuti mengikuti
agama keturunannya (agama Ibrahim yang lurus = agam tauhid), tentulah orang
yang mengikutinya dan berjuang (jihad) sertanya; yakni serta orang yang datang
kehadapan mu yang mengumandangkan Kalam-kalam Tuhan; itulah pemimpin yang
diantara kamu. Berjuang (jihad) dengan pemimpin yang datang sekarang ini, artinya
kamu bejuang serta (jihad) Rosul. Berjuang dengan pemimpin yang datang sekarang
ini, benarlah kamu sedang berjuang (jihad) di jalan Allah. Berjihad serta Rosul
bukan menyalahkan orang lain, melainkan mengajak semua manusia bersatu. Karena
Tuhan yang kamu yakini selama ini, DIA memang tunggal. Maka jika kamu ajak
mereka bersatu mereka enggan dan menyombongkan diri, baik itu dengan ilmu dan
amal mereka selama ini, mereka itulah yang mengingkari Tuhan yang tidak ada Tuhan
melainkan Allah. Walaupun mereka senantiasa berdzikir kepada Allah yang disangkanya
Allah; walaupun mereka beribadah pagi dan petang bahkan walaupun mereka selama
ini di angap alim ulama, cendikiawan, dan sebagainya.
Sia-sialah usaha mu
dalam kehidupan dunia ini sedang kamu menyangka kamu telah berbuat yang
sebaik-baiknya ketika datang yang sekarang kamu masih mengagungkan yang dahulu,
padahal itu sungguh telah berlalu umat yang lalu, bagi mereka sesuai apa yang
diusahakan mereka, nah bagimu sekarang sesuai pula dengan apa yang kamu
usahakan.
Wahai tuan-tuan sekalian,
sudah masanya untuk kita bersatu dalam agama Allah, dalam tauhid, dalam
syariat, hakikat tariqat dan ma'rifat. Ya… tentunya itu semua dengan satu
pemimpin (Khalifah) dalam koridornya untuk mencapai kemenangan dan kejayaan. ‘Sembahlah oleh mu akan Allah, taqwalah padaNya serta taatlah
kepadaku’, niscaya kamu akan melihat janji
Allah pasti. Sesungguh nya dia tak pernah ingkar janji.
Panggilanku ini adalah seruan
untuk kita bersatu baik itu dzohir maupun batin. Persatuan yang dipupuk
berdasarkan kepada Allah dan Rosulnya tentu lebih baik dengan hadirnya seorang
Khalifah (pemimpin) diantara kamu. Penyatuan ini memang terasa berat oleh
dzohir yang kerananya banyak diantara pejuang-pejuang itu mengurungkan dirinya
untuk berjuang dijalan Allah. Bahkan berat bagi siapa saja yang dengan sengaja
untuk memberatkannya. Pemindahan kiblat yang salama ini kamu kiblati memang
amat berat melainkan bagi orang yang telah diberi petunjuk dan Allah tidak
menyia-nyiakan iman mu. Sesunggguhnya Allah dengan segenap manusia sangat
berkasih sayang.
Indahnya persatuan itu akan
terwujud dalam Daulah Kilafah Islam yang sesungguhnya. ; ‘Terasa berat
olehku maka sesungguhnya tugas ku adalah menyampaikan’ Dari barat sampai
ketimur, tasyrik dan maghrib semua sudah mendapatkan seruan untuk bersatu,
apakah kamu yang begitu dekat denganku bahkan bersenggolan bahu enggan untuk
merangkul ku? Sungguh sungguh hal demikian mohon untuk dihindarkan kepada tiap
tiap jiwa yang suci. ‘Sesungguhnya Binatang
seburuk-buruk disisi Allah adalah manusia yang tidak mau mendengar dan memahami’
‘Dan berjihadlah
kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih
kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu
kesempitan. [Ikutilah] agama orang tua mu Ibrahim. Dia [Allah] telah menamai
kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu dan [begitu pula] dalam [Al
Qur’an] ini, supaya Rosul itu menjadi saksi atas diri mu dan supaya kamu semua
menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah
zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindung mu, maka
Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong’
Aku serta orang-orang Yang
mengikuti dengan ini telah siap memperjuangkan agma Allah serta mendirikan
agama dengan sebenar-benarnya. Maka kamu pun yang mau bersatu akan menyerukan
hal yang sama, ‘Sembahlah olehmu Allah, taqwalah
padanya serta patuhlah pada ku’
Berjuang (jihad)
kita bersama serta teguhkanlah keimanan, mari kalahkan kemunafikan, kefasikan
dan jangan kamu khawatir terhadap kematian sesungguhnya kematian berjuang
(jihad) di jalan Allah itu lebih baik dan mereka tidak mati melainkan mereka
tetap hidup namun kamu tak menyadari. Berjuanglah dengan harta dan diri, dengan
berkelompok-kelompok atau berjema'ah, untuk agama Allah.
Maka jika kamu
berpaling dari seruan ini, maka saksikanlah bahwa kamilah orang-orang yang bersrah
diri, maka saksikanlah; kamilah orang-orang Islam.
Maha benar Allah
dengan segala Firman-firmannya.