IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Jumaat, 29 Mei 2015

PERIHAL DAJJAL (Akhir)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم



XII. Munculnya Dajjal

Sebagaimana diterangkan dalam Hadits, Dajjal akan menjelajahi seluruh dunia:
‘Tak ada satu tempat pun di dunia yang tidak diinjak dan dilalui oleh Dajjal’

Hadits lain menerangkan bahwa Dajjal mengucapkan kata-kata sbb:
‘Tak ada satu tempat tinggalpun yang tak aku masuki’

Ini bukan saja menunjukkan penglihatan Nabi SAW yang luar biasa, melainkan pula menunjukkan bahwa Dajjal bukanlah nama orang, melainkan suatu bangsa atau segolongan bangsa, yang anggotanya tersebar di tiap-tiap tempat di dunia. Karena jika Dajjal itu orang satu, niscaya ia tidak dapat melaksanakan segala sesuatu yang diramalkan oleh Nabi SAW, sekalipun ia dapat bergerak secepat kilat. Tidak mungkin orang satu dapat membawa sorga dan neraka ke seluruh dunia, lalu membuat pengumuman di mana-mana dan memberi ganjaran kepada orang yang menerimanya, dan memberi siksaan kepada orang yang menolaknya, dan tak satu tempat tinggal pun yang tak dikunjunginya.

Semua pekerjaan ini tak mungkin dilakukan oleh satu orang. Bukan mengenai masalah kecepatan saja, melainkan menyangkut pula beberapa masalah, misalnya dengan cara bagaimana supaya orang-orang mau mengikuti dia dan bagaimana cara memberikan ganjaran dan siksaan. Padahal semua ini harus ia lakukan di tiap-tiap kota dan desa; dan betapapun singkatnya waktu yang ia butuhkan untuk manjalankan penyiaran dan segala tetek-bengek, namun pekerjaan dan perjalanan dari tempat satu ke tempat lain pasti memakan waktu.
Seandainya di tiap-tiap tempat hanya diperlukan satu jam saja, maka untuk mengelilingi 700.000 desa di India saja, ia memerlukan waktu seratus tahun. Dengan demikian ia memerlukan waktu beribu-ribu tahun untuk dapat mengelilingi segala tempat di dunia. Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa, maka pelaksanaan itu semua bukan saja masuk akal dan dapat dipikul oleh tenaga manusia, melainkan pula fakta-faktanya sudah kami saksikan dengan mata kepala sendiri; dan ini sekaligus menunjukkan tajamnya penglihatan rohani Nabi Muhammad SAW.

Di satu pihak, kami melihat cepatnya gerakan bangsa-bangsa Eropa; jangankan empat puluh hari, beberapa hari saja sudah cukup bagi mereka untuk mengelilingi dunia. Di lain pihak kami menyaksikan mereka mendatangi dan menguasai tiap-tiap tempat di dunia. Jika pada suatu saat, orang amat terkesan oleh gunung-gunung roti yang dibawa oleh mereka, pada saat yang lain, orang amat tercengang menyaksikan kehidupan yang serba mewah.

Jika pada suatu saat orang melihat bagaimana mereka mengolah kekayaan alam, pada saat yang lain, orang melihat kejanggalan sistim pendidikan mereka yang menyebabkan bejatnya moral dan sikap acuh-tak-acuh terhadap agama sendiri. Jika di satu tempat mereka mendapat simpati karena baiknya pelayanan rumah sakit mereka, di lain tempat mereka menjalankan ilmu kebatinan.

Singkatnya, jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh suatu bangsa atau segolongan bangsa, segala sesuatunya menjadi terang dan masuk akal. Akan tetapi jika semua pekerjaan itu dilakukan oleh satu orang, segala sesuatunya akan membingungkan. Misalnya, ramalan bahwa Dajjal akan mengelilingi dan menguasai seluruh dunia. Jika ramalan ini diterapkan kepada satu orang, niscaya orang ini memerlukan bantuan berjuta-juta orang, untuk dapat menguasai sekalian bangsa di dunia. Akhirnya, yang memegang kekuasaan bukanlah satu orang, melainkan sejumlah besar manusia.

Bagaimanapun juga, ramalan bahwa Dajjal akan mendatangi tiap-tiap tempat dan menguasai seluruh dunia, sekarang sudah terpenuhi, dan kita menyaksikan itu dengan mata kepala sendiri, berupa penjajahan bangsa-bangsa Eropa dan merajalelanya di seluruh dunia. Sampai kapankah kita dapat menutup mata dan menunggu-nunggu datangnya Dajjal yang tidak akan timbul kecuali dalam khayalan saja, jika kita tidak mau mengakui kenyataan pahit yang kita hadapi sekarang ini?

Pengertian bahwa seorang Dajjal akan berada di tiap-tiap tempat di dunia dan menaklukkan dunia seorang diri, tak mungkin dapat dibayangkan oleh pikiran manusia, lebih-lebih oleh manusia zaman dahulu yaitu pada zaman Nabi SAW. Akan tetapi jika orang mau menggunakan pikiran yang sehat, orang pasti akan tahu bahwa pada dewasa ini tak ada satu tempat pun di dunia yang Dajjal tak menempati tempat itu.

Tak ada satu tempat pun, baik di hutan maupun di padang pasir, di kepulauan besar maupun di kepulauan kecil, di lembah maupun di gunung yang tak dimasuki oleh Dajjal. Orang yang amat bodoh tak dapat membayangkan bagaimana keadaan yang sebenarnya, tetapi kita melihat hal itu benar-benar terjadi di hadapan mata kita sendiri. Barang siapa mau melihat kejadian ini secara serius, orang pasti akan menundukkan kepala dengan penuh hormat dan kagum kepada Nabi SAW atas tajamnya penglihatan rohani beliau.

Wassalam, insyaALLAH berjumpa lagi ... 
 

Selasa, 19 Mei 2015

PERIHAL DAJJAL (3)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

VI. Kekuatan Yahudi di belakang Dajjal

‘Dan di belakangnya ialah Dajjal yang bersama-sama dia adalah tujuh puluh ribu orang Yahudi’ (Idem, halaman 2028)

‘Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi, para wanita, dan rakyat jelata’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, hal. 2065)

‘Kebanyakan orang yang menyertai Dajjal ialah kaum Yahudi, dan para wanita’ (Idem, halaman 2214)

‘Dajjal musuh Allah, akan muncul dan dia akan disertai oleh bala tentara yang terdiri dari kaum Yahudi dan segala macam bangsa’ (Idem, halaman 2974)

Ramalan Nabi SAW tentang Dajjal adalah bukti yang mengagumkan tentang hebatnya ru’yah baginda mengenai peristiwa yang akan terjadi di kemudian hari. Dalam Hadits diterangkan bahwa beliau menunjuk Gereja sebagai tempat Dajjal, dan Al-Qur’an juga memberi petunjuk tentang identitas Dajjal dengan Kalamullah seperti berikut: ‘Dan agar ia memberi peringatan kepada orang-orang yang berkata bahwa Allah mempunyai Putera’ (18:4)

Adapun kebencian orang-orang Yahudi terhadap Nabi Isa, Al-Qur’an menguraikan begitu jelas, hingga Al-Qur’an menyebut-nyebut surat tulisan kaum Yahudi yang menodai kesucian Siti Maryam, Ibu Nabi Isa. Qur’an berfirman: ‘Dan ucapan mereka terhadap Maryam adalah fitnah yang besar’ (4: 156)

Sikap permusuhan kaum Yahudi terhadap Nabi Isa adalah yang paling besar yang pernah dilancarkan oleh suatu bangsa terhadap seseorang. Sifat permusuhan yang abadi ini diuraikan dalam Al-Qur’an : ‘Kami bangkitkan sikap permusuhan di antara mereka sampai Hari Kiyamat’ (5:14)

Kaum Yahudi mengalami bermacam-macam penindasan, baik di zaman Nabi SAW maupun sebelum itu, dan penindasan ini berlangsung terus sampai lama sesudah baginda. Bahkan dapat dikata sampai muncul Dajjal, kaum Yahudi tetap mengalami penindasan oleh kaum Nasrani. Namun demikian Nabi Muhammad SAW bersabda :

‘Dajjal akan disertai oleh tujuh puluh ribu orang Yahudi’
‘Kebanyakan orang yang mengikuti Dajjal ialah kaum Yahudi’
‘Dajjal musuh Allah, akan muncul dan akan disertai oleh balatentara yang terdiri dari kaum Yahudi’
Hendaklah diingat bahwa tak ada Hadits satupun yang menerangkan bahwa Dajjal adalah orang Yahudi. Sebaliknya Hadits menerangkan bahwa Dajjal adalah identik dengan kaum Nasrani. Selain itu Al-Qur’an menerangkan bahwa kaum Nasrani selalu lebih unggul daripada kaum Yahudi:

‘Dan aku akan membuat orang-orang yang mengikuti engkau (Nabi Isa) melebihi orang-orang kafir, sampai Hari Kiyamat’ (3:54)

Namun kita dihadapkan dengan kenyataan yang paling aneh, yakni bahwa Pemerintahan Kristen sangat bergantung kepada bantuan kaum Yahudi. Para Menteri dari pemerintahan Negara Kristen yang besar-besar, mengerjakan begitu saja apa yang diminta oleh orang orang Yahudi. Adapun sebabnya tidak sukar dicari. Kaum Yahudi mempunyai banyak uang untuk membantu Pemerintahan Kristen. Bahkan Pemerintah Inggris yang begitu jaya pun membantu kepentingan Yahudi untuk menghancurkan kaum Muslimin di Palestina.

Kaum Muslimin di Palestina dibikin melarat, hingga ladang-ladangnya terpaksa dijual kepada orang-orang Yahudi yang berdiam di sana dalam jumlah besar. Perkataan ‘tujuh puluh ribu orang Yahudi’ dalam hadits ini mengandung arti jumlah yang besar. Sebagaimana kita maklum, bahasa Arab “tujuh” atau “tujuh puluh” itu digunakan untuk menunjukkan jumtah yang besar. Jadi, tujuh puluh ribu orang Yahudi ini artinya banyak sekali kaum Yahudi yang mau bekerja-sama dengan Dajjal. Jika penduduk dunia tak tahu bagaimana kaum Yahudi secara diam-diam membantu Pemerintah Inggris dan Pemerintah Barat lainnya, atau bagaimana Pemerintah Inggris membantu kaum Yahudi, maka tindakan Pemerintah Inggris memindahkan bangsa Yahudi ke Palestina sudah cukup sebagai bukti benarnya ramalan Nabi SAW tentang adanya persekutuan rahasia ini.

Namun demikian, gabungan kekuatan antara kaum Yahudi dan kaum Kristen Eropa tak sekali-kali menggentarkan kaum Muslimin, asalkan kaum Muslimin menyadari sepenuhnya bahwa Nabi SAW disamping meramalkan adanya kekuatan gabungan yang menakutkan ini, beliau lima belas abad yang lampau juga meramalkan bahwa pada akhir zaman, Islam akan memperoleh kemenangan di atas sekalian agama di dunia.

VII. Pengaruh Dajjal Terhadap Wanita

‘Dan orang yang paling akhir yang mendatangi Dajjal ialah kaum wanita, sampai-sampai seorang pria mendatangi ibunya, anaknya perempuan, saudaranya perempuan dan bibinya, lalu mengikat mereka, agar mereka tak datang kepada Dajja!’ (idem, hal. 2116)
VIII. Dajjal dan anak-anak yang tidak sah

‘Awas! Kebanyakan kawan dan pengikut Dajjal ialah kaum Yahudi dan anak-anak yang tidak sah’ (idem, halaman 2998)

IX. Laki-laki seperti wanita, dan wanita seperti laki-laki

‘Dan para wanita akan tampak seperti laki-laki dan laki-laki akan nampak seperti wanita’ (idem, halaman 2998)

X. Penyembuhan Ajaib

Akan tetapi disamping meramalkan keburukan, Nabi SAW meramalkan pula kebaikan Dajjal. Didalam Al-Qur’an terdapat ayat yang menerangkan bahwa bangsa-bangsa Dajjal memperoleh ‘kemajuan besar di lapangan usaha dan lapangan industri’ (18:104) dan ‘membuat muka bumi nampak indah’ (18:7).

Sebuah Hadits yang menerangkan bahwa bangsa Dajjal akan menyembuhkan penyakit secara ajaib :

‘Ia (Dajjal) akan menyembuhkan orang buta, orang sakit lepra, dan menghidupkan orang mati’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII Halaman. 2080)

Di sini yang dimaksud ‘menghidupkan orang mati’ ialah menyembuhkan penyakit yang tak dapat disembuhkan, seakan-akan Dajjal dapat menghidupkan orang mati. Sungguh benar bahwa dalam soal pengobatan, bangsa Dajjal memperlihatkan keluarbiasaannya, dan ini adalah hasil yang patut dipuji. Akan tetapi menurut Hadits, hal ini termasuk salah satu fitnah Dajjal, seperti halnya kecepatan dan kendaraan Dajjal, di darat, di laut dan udara. Karena dengan kemajuan yang luar biasa ini, bangsa Dajjat berpikir bahwa mereka lebih unggul dari bangsa-bangsa lain di dunia; pengakuan mereka memiliki kekuatan yang luar biasa ini, hampir tak ada bedanya dengan pengakuan sebagai Tuhan. Selain itu, kemajuan-kemajuan mereka di lapangan kebendaan, menyesatkan manusia dari segi kehidupan rohani.

XI. Bisikan Jahat Dajjal

Dari uraian tersebut, terang sekali bahwa Dajjal tak akan menyesatkan orang dengan paksa, melainkan dengan membujuk mereka agar mereka terpikat oleh gemerlapnya barang-barang duniawi dan kesenangan yang melimpah-limpah, demikian pula dengan mempengaruhi orang melalui hasil pengolahan kekayaan alam dan ilmu pengetahuan yang luar biasa. Akan tetapi dalam Hadits, Nabi SAW menjelaskari hal ini sbb:
‘Barang siapa mendengar perihal Dajjal, hendaklah menyingkir dari padanya. Demi Allah, orang akan datang kepadanya, dan mengira bahwa ia adalah mukmin, namun ia mengikuti dia (Dajjal) karena keragu-raguan yang ditimbulkan oleh dia (Dajjal) dalam batinnya’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2057)

Jika orang suka menyelidiki persoalan ini, maka terang sekali bahwa tipu muslihat yang digunakan oleh bangsa-bangsa Barat tak ada taranya dalam sejarah dunia. Dengan cara-cara yang halus, mereka meniupkan bisikan jahat ke dalam batin manusia, sehingga pikiran menjadi goncang karenanya.

Ambillah misalnya masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses yang dapat membikin jiwa manusia lurus atau tak lurus. Akan tetapi bangsa-bangsa Barat mengarahkan jalannya pendidikan begitu halus, hingga mereka dapat membuat jiwa para pelajar tak menta’ati agama dan kebudayaan mereka sendiri, sekalipun alasan yang digunakan untuk tujuan itu bertentangan dengan agama Nasrani.

Mereka (bangsa Barat), dapat membawa proses ini begitu rupa, hingga kepercayaan akan adanya Allah, mereka usahakan sekuat-kuatnya sampai timbul keragu-raguan dalam batin para pelajar tentang adanya Allah. Mereka sendiri percaya akan adanya wahyu, Nabi, Hari Kiyamat, namun mereka berusaha sekeras-kerasnya agar jiwa para pelajar tidak percaya kepada itu semua.

Kadang-kadang mereka memberi pujian kepada seseorang atau suatu faham, sekedar untuk memberi kesan seakan-akan orang atau penulis faham itu orang yang jujur; akan tetapi disamping itu, mereka secara halus membuat sindiran dengan maksud agar para pelajar tak menghargai faham atau orang itu. Singkatnya, apa yang kami uraikan di atas mengenai tabiat mereka, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Dajjal menyesatkan orang dari jalan benar dengan bisikan jahat, dan inilah ciri khas bangsa-bangsa Eropa sekarang ini .... insyaALLAH, bersambung lagi!