IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Ahad, 26 April 2015

PERIHAL DAJJAL (2)

  بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

III.    Harta kekayaan Dajjal
‘Dan ia melalui hutan rimba, dan ia berkata kepadanya: Keluarkanlah kekayaanmu, maka kekayaaan rimba itu mengikuti dia, bagaikan lebah mengikuti ratunya’ (Misykat, halaman 473)

Dalam Hadits diterangkan bahwa kekayaan bumi akan mengikuti Dajjal. Ini mengisyaratkan penemuan orang-orang Eropa akan kekayaan bumi yang terpendam. Dimana ada kekayaan bumi yang terpendam, baik yang berupa emas, perak, besi, batubara, minyak dan bahan-bahan mineral, pasti diketemukan oleh orang-orang Eropa.

Semua kekayaan itu, baik di Barat maupun di Timur, diusahakan oleh orang-orang Eropa. Setelah dikeluarkan dari perut bumi, bahan-bahan itu dibuat barang-barang yang oleh bangsa Eropa digunakan untuk menjajah bangsa lain di dunia. Selain itu mereka mengusahakan daerah padang pasir yang tandus dijadikan daerah yang subur dengan memberinya saluran air.

Singkatnya, semua kekayaan bumi baik yang berupa mineral maupun hasil tanaman, dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa. Semua kekayaan mengikuti Dajjal, dan keuntungan bangsa-bangsa Eropa semakin bertambah, sedangkan bangsa-bangsa lain di dunia hanya dijadikan buruh mereka untuk menghasilkan bahan-bahan mentah guna kepentingan industri mereka.

Sejumlah besar emas dan kekayaan dunia baik di India, di Afrika dan negara-negara Timur, semuanya dikuras habis untuk ditumpuk di Eropa dan Amerika. Alangkah hebatnya ru’yah Nabi SAW empat belas abad yang lampau tentang keadaan yang kita alami sekarang ini. Alangkah baiknya jika ru’yah itu diberitahukan kepada orang-orang yang disesatkan oleh kekayaan, kemewahan dan kekuasaan bangsa-bangsa Eropa, hingga bertekuk lutut di hadapan mereka. Hendaklah mereka suka merenungkan ketajaman penglihatan rohani Nabi SAW yang beberapa ratus tahun sebelumnya, dapat melihat gambaran dunia sekarang ini dengan segala perinciannya sehingga Baginda mampu memberi gambaran yang jelas kepada bangsa Arab ketika itu.


IV. Kawan-kawan Dajjal hidup senang, dan musuh-musuh Dajjal hidup sengsara

‘Ia datang pada suatu kaum dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu beriman kepadanya, ia memberi perintah kepada langit, maka turunlah hujan, lalu ia memberi perintah kepada bumi, maka keluarlah tumbuh-tumbuhan. Lalu ia datang kepada kaum yang lain, dan mengajak mereka (supaya mengikuti dia), dan kaum itu menolak ajakannya, maka berpalinglah ia dari mereka, lalu kaum itu tertimpa kelaparan, dan tak ada sedikit kekayaan pun yang mereka kuasai’ (Misykat, halaman 473)

‘Dan di antara fitnah Dajjal ialah, apabila ia datang pada suatu kaum yang tak mau beriman kepadanya, maka tiada lagi ternak mereka yang tertinggal, melainkan binasalah semuanya; dan apabila ia datang pada kaum lain yang beriman kepadanya, maka ia memberi perintah kepada langit, lalu turunlah hujan, dan ia memberi perintah kepada bumi, lalu keluarlah tumbuh-tumbuhan’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII. halaman 2028)

‘Sungai-sungai dunia dan buah-buahan akan tunduk kepada Dajjal; maka barangsiapa mau mengikuti dia, ia akan memberi makan kepadanya dan menjadikan dia seorang kafir dan barang siapa menentang dia, maka persediaan makanannya akan dirampas dan dihentikan mata-pencahariannya’ (Kanzul-‘Ummal; jilid VII halarnan 2090)

‘Ada beberapa kaum yang bersahabat dengan Dajjal akan berkata: “Sesungguhnya kami tahu bahwa Dajjal adalah kafir, tetapi kami bersahabat dengan Dajjal, agar kami dapat makan dari makanannya, dan agar kami dapat memberi makan ternak kami dari pohonpohonnya’ (Idem, halaman 2092).
‘Dan ia (Dajjal) akan membawa gunung roti, dan sekalian manusia akan mengalami kesukaran, terkecuali orang yang mengikuti dia’ (Idem, halaman 2104)

Sudah terang bahwa memeluk agama Dajjal adalah cara yang sebaik-baiknya untuk menghormati dan bersahabat dengan Dajjal. Hadits yang menerangkan bahwa pengikut-pengikut Dajjal akan senang hidupnya, ini berlaku pula bagi orang-orang yang bersumpah setia kepadanya. Ambillah misalnya keadaan di lndia. Orang-orang yang sebelum masuk Kristen termasuk golongan rakyat yang hidup sengsara, kini mereka menjadi orang-orang kaya dan berkedudukan tinggi.
Kekayaan yang diambil dari segala penjuru dunia dan ditumpuk di Eropa dan Amerika; jika ini akan diambil sedikit untuk negara-negara lain di dunia; maka pertama-tama, bagian itu dibagikan kepada negara-negara Timur yang menganut agama Dajjal dengan memberikan kepada mereka gaji-gaji yang memuaskan. Alangkah benarnya gambaran Hadits tentang hal ini:

‘Ia (Dajjal) akan membawa gunung-roti, semua orang menderita kesukaran, kecuali orang-orang yang mengikutinya’

Sungguh benar bahwa jaminan yang terbaik bagi keamanan ekonomi sekarang ini ialah memeluk agama Kristen. Orang-orang yang tak mau mengambil jalan ini dan tak mau hidup rukun dengan mereka, pasti akan mengalami kehidupan yang sukar dan sengsara. Alangkah benarnya gambaran yang diberikan oleh Nabi SAW:

‘Barang siapa mengikuti Dajjal, ia akan diberi makan, akan tetapi ia dijadikan kafir’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2104)

Lepas dari orang-orang yang sepenuhnya menganut agama Dajjal, ada pula orang yang bermain-mata dan mengambil muka dengan Dajjal, hanya karena mengejar uang semata-mata. Inilah golongan manusia yang dituju oleh Hadits berikut ini :

‘Kami bersahabat dengan Dajjal, sekalipun kami tahu bahwa ia kafir. Kami bersahabat dengan Dajjal agar kami dapat makan dari persediaannya’

Inilah hamba-hamba perut yang menari-nari menurut irama Dajjal. mereka mengerjakan hal-hal yang bertentangan dengan agama, bangsa dan negara, hanya karena sesuap nasi. Tujuan Dajjal memberi makan orang-orang ini ialah agar mereka menjadi orang yang tak beragama, sekalipun Dajjal tak berhasil memasukkan mereka dalam agamanya; setidak-tidaknya Dajjal berhasil membikin mereka acuh-tak acuh terhadap agama mereka sendiri. Jika tidak demikian, apakah tujuan missi Kristen dan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi? Sebenarnya sistem pendidikan yang diberikan kepada anak-anak kita, itu hanya bertujuan untuk memisahkan mereka dari agama dan Allah. Dan apakah yang dijadikan daya-penarik pendidikan ini? Tiada lain hanyalah diberinya mereka hak untuk mendapatkan pekerjaan, jadi kembali lagi kepada persoalan perut dan roti.


V. Partemuan Dajjal dangan roh

‘bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang yang telah meninggal, apakah itu ayah ataukah saudara’ (Idem, halaman 2065)

‘Setan-setan yang rupanya mirip dengan orang yarg telah meninggal akan menyertai Dajjal, dan mereka akan berkata kepada orang yang masih hidup: Kenalkah engkau padaku? Aku adalah saudaramu; aku adalah ayahmu; atau aku adalah salah seorang kerabatmu’ (Idem, hal. 2078)

‘Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang akan bercakap-cakap dengan manusia’ ( Idem, halaman 2104)

Walaupun Dajjal amat sibuk dalam urusan duniawi, namun Dajjal tak mengabaikan bisikan kodrat yang membisikkan kehidupan di luar dunia. Maka dari itu Dajjal memperlihatkan perhatiannya di lapangan ini, yang lazim disebut “spritisme”. Di lapangan ini Dajjal mengaku mempunyai ilmu bagaimana caranya agar orang dapat berhubungan dengan arwah orang-orang yang sudah mati, dan bagaimana bercakap-cakap dengan mereka. Hadits berikut ini menerangkan tentang perbuatan yang luar biasa ini:

‘Bersama-sama Dajjal akan dibangkitkan setan-setan yang rupanya mirip dengan orang-orang yang telah meninggal, apakah itu ayah ataukah saudara mereka’

Hadits lain lagi:

‘Setan-setan akan bercakap-cakap dengan manusia’

Selain setan-setan itu mirip rupanya dengan orang-orang yang sudah meninggal, mereka dapat pula bercakap-cakap dengan manusia. Apa yang dilukiskan oleh Nabi SAW ini yang dapat disebut gerakan “spiritisme” sungguh-sungguh membuktikan hebatnya ramalan beliau.

Orang yang berkecimpung dalam gerakan ini tahu benar bagaimana mengatur ruangan yang khusus dipersiapkan untuk ini, dan bagaimana mengatur penerangan lampu yang digunakan khusus untuk ini. Kemudian bagaimana caranya melaksanakan apa yang disebut medium yang dapat mewujudkan bayangan arwah orang-orang yang sudah meninggal, yang bercakap-cakap dengan manusia; mereka kelihatan sebentar, lalu menghilang lagi.

Dan orang-orang yang menghadiri pertemuan ini kadang-kadang mengalami perubahan pikiran, seperti halnya orang-orang India yang diubah pikirannya sehingga mereka melihat perwujudan arwah, yang asalnya hanya dari angan-angan mereka sendiri. Apakah “spiritisme” itu mengandung kebenaran atau tidak adalah soal lain. Adapun yang kami persoalkan ialah bahwa Nabi SAW telah memberi gambaran yang benar tentang ilmu sihir (magic) yang dilakukan oleh Dajjal, yang diramalkan oleh beliau dengan kata-kata yang terang, lima belas abad yang lampau.

……….., bersambung, insyaALLAH

Isnin, 13 April 2015

PERIHAL DAJJAL

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

1.     Sorga dan Neraka Dajjal

‘Ia (Dajjal) akan datang dengan membawa semacam sorga dan neraka; dan apa yang ia katakan sorga itu sebenarnya, neraka’ (Misykat, halaman 473)

‘Dan ia akan membawa air dan api. Dan apa yang orang-orang melihatnya air, itu sebenarnya api yang menghanguskan; dan apa yang orang-orang melihatnya api, itu sebenarnya air tawar yang sejuk’ (Misykat, halaman 473)

‘Ia akan membawa api dan sungai dan barang siapa jatuh dalam apinya, ia akan memperoleh ganjaran dan disingkirkan bebannya’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2975)

‘la akan membawa gunung roti dan sungai penuh air’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2985)
.
‘Ia membawa dua sungai, yang satu penuh air, dan satu lagi penuh api’ (Idem, halaman 2985)

‘Dajjal akan muncul dengan membawa sungai dan api; barang siapa masuk dalam sungainya; ia akan memikul beban dan dilenyapkan ganjarannya; dan barangsiapa masuk dalam apinya, akan memperoleh ganjaran dan dihilangkan bebannya’ (Idem, halaman 2029)

‘Di antara fitnah Dajjal ialah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka; adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga Dajjal ialah Neraka. Maka barangsiapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia mohon pertolongan Allah sambil membaca permulaan surat al-Kahfi, maka neraka akan menjadi dingin dan damai’(Idem, halaman 2028)

‘Dan ia akan membawa semacam sorga dan neraka. Dan sorga Dajjal penuh dengan asap, sedangkan neraka Dajjal adalah kebun yang menghijau’ (Idem, halaman 2074)

Hadits yang lain berbunyi:
‘Sungguh ia akan membawa sorga dan neraka. Adapun neraka Dajjal ialah sorga, dan sorga Dajjal ialah Neraka. maka barang siapa diuji dengan neraka Dajjal, hendaklah ia menutup matanya dan mohon pertolongan Allah, dan neraka itu akan dingin dan damai’ (Idem, halaman 2079)

‘Bagaimana perasaan kamu jika kamu diuji oleh seseorang yang sungai-sungai dan buah-buahan di bumi akan dibikin tunduk kepadanya’ (Idem, halaman 2090)

‘Ia akan menjelajah dengan membawa dua gunung. Yang satu, penuh dengan pohon, buah-buahan dan air, dan yang lain, penuh dengan api dan asap. Ia berkata: Ini adalah sorga, dan ini adalah neraka’ (Idem, halaman 2110)

Menurut Hadits, tanda Dajjal yang paling besar adalah bahwa ia akan membawa sorga dan neraka. Apa yang pertama kali harus diingat sehubungan dengan ini ialah, apabila dalam suatu Hadits, kata-kata ‘jannah dan nar’ dipakai untuk menunjukkan sorga dan neraka Dajjal, maka di lain Hadits, sorga dan neraka Dajjal itu dinyatakan dengan kata-kata lain. Misalnya, sebagai pengganti kata-kata sorga dan neraka Dajjal, digunakanlah kata-kata ‘ma’ (air) dan nar (api)’; dan di lain Hadits digunakan kata-kata ‘nahar (sungai) dan nar (api)’. Lalu di lain Hadits digunakan kata-kata ‘dua sungai, sungai air dan sungai api’.

Kemudian ada Hadits lagi yang menerangkan, bahwa Dajjal akan membawa “gunung roti dan sungai air”. Bahkan ada Hadits lagi yang sebagai pengganti kata-kata sorga dan neraka Dajjal, digunakan kata-kata ‘dua gunung; yang satu penuh dengan tumbuh tumbuhan dan buah-buahan dan air, sedang yang lain, penuh dengan api dan asap’.

Dari uraian tersebut, terang sekali bahwa kata jannah dan nar tidaklah berarti Sorga dan Neraka yang sesungguhnya; demikian pula kata-kata sungai, api, asap, gunung roti, dan sebagainya, janganlah diartikan secara harfiyah. Semuanya itu adalah kata ibarat; misalnya kata jannah, ini mengibaratkan melimpahnya persediaan bahan-makanan, kesenangan dan kemewahan, sedang kata nar mengibaratkan kurangnya bahan makanan dan kesenangan hidup. Adapun maksud sebenarnya ialah, barangsiapa mengikuti Dajjal, ia akan hidup mewah, dan barang siapa menentangnya, ia tak akan mempunyai persediaan bahan-makanan.

Bandingkanlah keadaan kehidupan dua bangsa, yaitu bangsa-bangsa Islam yang hidup serba kekurangan, dan bangsa-bangsa Nasrani yang hidup serba mewah; dan inilah yang dimaksud dengan sorga dan neraka Dajjal. Kata-kata sorga dan neraka tidaklah berarti bahwa Dajjal benar-benar membawa sorga dan neraka seperti pedagang membawa barang dagangannya. Namun yang sebenarnya dimaksud ialah bahwa Dajjal akan menguasai sorga dan neraka sebagaimana diterangkan dalam Hadits berikut ini:

‘Sungai dan buah-buahan dunia akan tunduk kepadanya’

Inilah arti yang sebenarnya dari kata-kata itu, yakni bahwa segala macam persediaan yang mendatangkan kesenangan, kemewahan dan kenikmatan hidup di dunia, semuanya dikuasai oleh Dajjal. Dan inilah yang disebut sorga Dajjal bagi orang yang picik pandangannya; akan tetapi sebenarnya, ini semua disebut neraka, karena siapa saja yang tenggelam dalam kesenangan hidup seperti berdansa, bersenang-senang, bersukaria, melihat theater, bioskop, pergaulan bebas antara pria dan wanita, minum arak, berjudi, melacur, pasti tidak ingat kepada Allah.

Akibatnya jiwanya menjadi rusak; dan inilah neraka yang sebenarnya; dan sekalipun tidak terlihat oleh mata jasmani, tetapi di Akhirat akan nampak dengan terang. Sebaliknya apa yang disebut neraka Dajjal yang berupa kehidupan yang tidak diliputi oleh kesenangan duniawi, adalah Sorga yang sebenarnya, karena semakin orang tidak tenggelam dalam kesenangan duniawi, semakin besar pulalah keuntungan rohaninya, sehingga ia dapat terus meningkat sampai mencapai hubungan dengan Allah. Jadi sorga Dajjal itu terdiri dari kesenangan jasmani, yang diperoleh dengan mengorbankan kehidupan rohani. Barang siapa tenggelam dalam hidup senang, ia akan kehilangan kesenangan di zaman yang akan datang.

II.      Kecepatan dan kendaraan Dajjal

‘Kami bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimanakah cepatnya perjalanan Dajjal di muka bumi? Beliau menjawab: seperti cepatnya awan ditiup angin’ (Misykat bab Dajjal)

‘Bumi akan digulung untuknya; ia menggenggam awan di tangan kanannya, dan mendahului matahari di tempat terbenamnya; lautan hanya sedalam mata-kakinya; di depannya adalah gunung yang penuh asap’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2998)

‘Ia akan meloncat-loncat di antara langit dan bumi’ (Abu Dawud)

‘Dajjal akan muncul dengan naik keledai putih; yang jarak antara dua telinganya adalah tujuh puluh yard’ (Misykat, halaman 477)

‘Ia mempunyai seekor keledai yang ia naiki, yang jarak antara dua telinganya adalah empat puluh yard’ (Kanzul-‘Ummal, jilid VII, halaman 2104)

‘Ia menaiki seekor keledai putih, yang masing-masing telinganya tiga puluh yard panjangnya, dan jarak antara kaki yang satu dengan kaki yang lain adalah perjalanan sehari semalam’ (idem, halaman 2998)
                                                    
Tatkala Nabi SAW ditanya, bagaimanakah kecepatan perjalanan Dajjal, Beliau menjawab seperti berikut : ‘Kecepatan Dajjal adalah seperti awan yang ditiup angin’. Pada waktu Nabi SAW mengucapkan kata-kata ini, tampaknya seperti dongeng saja, atau ucapan yang berlebih-lebihan. Akan tetapi pada dewasa ini kapal-udara terbang melebihi kecepatan angin

Selanjutnya Nabi SAW bersabda: ‘Bumi akan digulung untuknya’. Ini berarti Dajjal akan bergerak begitu cepat seolah-olah bumi yang luas ini kelihatan ciut. Gerakan Dajjal melalui udara dikatakan sebagai berikut: ’la akan menggenggam awan di tangan kanannya’. Artinya ia akan terbang menembus dan di atas awan. Selanjutnya Nabi SAW menerangkan bahwa ‘Dajjal akan meloncat-loncat di antara bumi dan langit’. Semua ini mengisyaratkan perjalanan Dajjal melalui udara. Lebih lanjut diterangkan bahwa Dajjal akan bergerak begitu cepat hingga ia: ‘Mendahului matahari di tempat terbenamnya’

Pada dewasa ini kapal-udara terbang lebih cepat dari jalannya matahari; orang yang berangkat dari Timur pada pagi hari, akan sampai di Barat sebelum matahari terbenam. Penerbangan dari Calcuta ke Bombay atau dari Lahore ke Karachi, hanya memakan waktu beberapa jam saja. Siapa tahu orang akan terbang lebih cepat lagi daripada keadaan sekarang. Selanjutnya diterangkan bahwa ‘lautan hanya sedalam mata-kaki Dajjal’ Hal ini terjadi sungguh-sungguh dengan gerakan kapal selam di bawah permukaan laut.

Kendaraan Dajjal disebut keledai, karena keledai digunakan untuk mengangkut orang dari sini ke sana, dan pula digunakan untuk mengangkut muatan bagi manusia. Akan tetapi keledai Dajjal bukanlah keledai sungguh-sungguh, karena keledai ini digambarkan mempunyai telinga yang jaraknya tujuh puluh yard dan warnanya putih mengkilat. Gambaran ini sebenarnya untuk melukiskan kereta-api.

Adapun Hadits yang menerangkan satu langkah Dajjal akan mencapai jarak perjalanan sehari semalam, ini berarti bahwa jarak yang diternpuh sehari semalam, itu hanyalah satu langkah saja bagi Dajjal. Hendaklah diingat bahwa gambaran tentang kemampuan Dajjal menundukkan alam tidaklah sekali-kali dimaksud untuk mengutuk perbuatan Dajjal, tetapi untuk menunjukkan bahwa Dajjal mempunyai anggapan sebagai orang yang paling berkuasa, dan lupa akan kedudukannya sebagai hamba Allah yang hina. Jadi yang dikutuk ialah pengakuan Dajjal bahwa ia mempunyai kekuasaan keTuhanan. ….. bersambung, insyALLAH