IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Sabtu, 13 Julai 2013

MALAM KEMULIAN



بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (al Quran) dimalam kemuliaaan. Taukah kamu apakah itu Malam Kemuliaan? Malam Kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat malaikat dan dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu kesejahteraan sehingga terbit fajar”

Sesungguhnya kegelapan malam menggambarkan keadaan manusia berada didalam kesesatan yang nyata, sehinggalah Allah SWT menurunkan al Quran sebagai penyuluh jalan mengeluarkan mereka dari kesesatan selama ini. Sesungguhnya cahaya al Quran Kitabullah-Kalamullah itu sebagai petunjuk penyuluh jalan yang sangat terang dan nyata meskipun sekiranya terdapat seribu bulan bercahaya dilangit.  Begitu juga sekiranya manusia menjadikan ilmu, amal, aqal fikir, ideology, harta, wang atau pun seribu macam lagi sebagai tuntunan kehidupan, pastilah mereka terus terusan berada didalam kesesatan yang panjang. Allah SWT mendatanglan Utusan utusanNYA membacakan Kalamullah mengajarkan kepada manusia dan mensucikan mereka, sedangkan sebelumnya mereka didalam kesesatan yang nyata. Dengan petunjuk al Quran yang dibawa oleh UtusanNYA, kehidupan manusia itu kembali berada didalam sinar yang terang benderang bagaikan terbitnya fajar dipagi hari. 

“Dan kamu tidak pernah mengharapkan al Quran itu diturunkan kepada mu, tetapi ia kerana suatu rahmat yang besar dari Tuhan mu, maka jangan sesekali kamu menjadi penolong bagi  orang orang kafir”

Allah SWT yang memberikan keselamatan, kekayaan dan kebahagian kepada manusia sebagai rahmatNYA; yang kepadaNYAlah mereka memohonkan segala kebaikan tersebut sebagai rahmat dariNYA. Betapa al Quran sebagai RAHMAT BESAR dari Allah hutaala kepada manusia dan diturunkan pada MALAM KEMULIAAN yang lebih baik dari seribu bulan! Satu malam menjadi sangat mulia yang melebihi seribu bulan kerana turun al Quran sebagai rahmat besar dari Tuhan pada malam itu. al Quran sebagai Rahmat dari Tuhan itu sangat mulia sehingga malam menjadi mulia melebihi seribu bulan. Beroleh manusia itu kepada rahmat besar dari  Tuhan melalui al Quran dan ianya lebih bernilai dan mulia daripada sangkaan mereka tentang kebaikan yang diingini selama ini. Tidak mampu terbayang oleh mereka kebaikan dan kemuliaan yang lebih baik dari seribu bulan dengan kedatangan rahmat besar al Quran tersebut! Sesungguhnya kemuliaan al Quran  itu sebagai rahmat Tuhan yang besar  untuk manusia dan keseluruhan isi alam melebihi 1000 bulan. Sesungguhnya Allah SWT Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada hambanNYA.

 “Dan apabila ditanya kepada mereka apa yang diturunkan Tuhan mu? Mereka menjawab: Dongeng orang orang dahulu”

Allah SWT menurunkan al Quran pada Malam Kemuliaan didalam bulan Ramadhan. Bagaimana pun manusia menjadi keliru dengan pelajaran dari tok guru dan pak ustaz berkenaan Malam Kemuliaan . al Quran yang turun dan Utusan yang datang tidak menjadi pelajaran, sebaliknya diajarkan ilmu dan amal untuk mencari keajaiban dan perkara pelik pada setiap malam dibulan Ramadhan. Mereka disuruh menunggu serta mencarinya pada setiap tiba Ramadhan, kononnya akan  berjumpa dengan keajaiban yang akan memberikan kebaikan dan keberuntungan yang besar kepada barang siapa yang menemuinya. Keselamatan, kekayaan dan kebahagian dikaitkan dengan peristiwa pelik seperti pokok sujud, air sungai menjadi beku dan sebangainya.

“Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelum al Quran, lalu mereka berpegang dengan kitab itu?”

Sesungguhnya kebaikan kepada manusia itu hanya mengikut aqal fikir diatas landasan hawa nafsunya belaka, sehinggakan al Quran yang diturunkan kepada manusia sebagai rahmat yang besar dari Tuhan tidak ada umpamanya bagi mereka. Meskipun kebaikan yang dimaukan oleh manusia namun menetapkan yang sesuai dengan kehendak citarasanya. al Quran nulKareem adalah Kitabullah; yakni KETETAPAN ALLAH sebagai rahmat kepada manusia. al Quran Kalamullah ialah berita gembira bagi segala kebaikan untuk kehidupan manusia dunia akhirat dan  peringatan takut dengan azab yang sangat pedih kepada mereka yang ingkar. al Quran itu diturunkan sebagai rahmat untuk manusia dengan Maha Kasih Sayang Tuhan, sebaliknya mereka membuat ketetapan sendiri untuk kepuasan keinginannya terhadap Tuhan yang Maha Pemurah! Sesungguhnya mereka menolak rahmat besar dariNYA dengan merekayasa Malam Kemuliaan dengan keajaiban dan perkara pelik untuk mendapatkan kebaikan didalam kehidupan.

“Sesungguhnya orang orang yang mendustakan Ayat ayat Kami dan menyombongkan diri  terhadapnya, sesekali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu pintu langit dan tidak mereka masuk syurga hingga unta masuk kedalam lubang jarum. Demikian Kami member pembalasan kepada orang orang yang berbuat kejahatan”

al Quran sebagai Ketetapan Allah SWT berupa perintah suruhan dan larangan diturunkan kepada manusia agar tidak lagi mengikut aqal fikir dan hawa nafsu yang dibawah telunjuk iblisyaitan. Diturunkan pada Ramadhan yang diperintahkan manusia itu berpuasa untuk mempraktikan Kitabullah bagi mengekang rekayasa aqal fikir dan hawa nafsu tersebut. Ramadhan sebagai sebuah institiut untuk manusia itu belajar bagi implimentasikan Kalamullah pada bulan bulan seterusnya. Bagi manusia yang beriman dan bertaqwa, tiada bulan selain daripada Ramadhan kerana al Quran itu menjadi pegangannya disepanjang kehidupan. Setiap bulan, bulan Ramadhan! Sesungguhnya dengan itu manusia sentiasa berada didalam rahmat Allah SWT. Dengan al Quran itu mereka sentiasa didalam keselamatan, kekayaan dan kebahagian didunia dan seterusnya diakhirat.

“Dan sesungguhnya al Quran itu benar benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang orang yang beriman”

Dibulan Ramadhan Kareem; padanya Malam Kemuliaan dengan diturunkan al Quran Kitabullah-Kalamullah, maka bukanlah mengharapkan kepada perkara keajaiban yang pelik untuk manusia itu mendapatkan keselamatan, kekayaan dan kebahagian. Tinggalkan perkara bida’ah yang diada adakan kerana tiada janji Allah SWT berkaitan dengan itu melainkan sebagai petunjuk.   Sesungguhnya Ramadhan dan Malam Kemuliaan itu secara langsung dengan al Quran untuk manusia itu mendapatkan perkenan Allah SWT terhadap janji janjiNYA. Manusia tidak sewajarnya terpesung sedari awal kehidupan dengan kebinasaan pada saat kedatangan Ayat ayatNYA sebagai petunjuk jalan yang lurus lagi benar.

“Bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda …….”

Sesungguhnya Ramadahan bukanlah berpuasa untuk merasakan lapar dahaga disiang hari dan pada malamnya pula berjaga menunggu keajaiban. Berpuasa itu bukan untuk merasakan bagaimana orang miskin pedih perutnya kerana lapar, sedangkan sewaktu berbuka juadah beraneka; dan ketika bersahur didinihari tidak ubah seperti santap ditengahari. Berpuasa genap sebulan penuh bukan untuk berhari raya berpakaian Melayu sedondon anak beranak 6 pasang tiap seorang. Puasa sebulan tidaklah berhari raya juga sebulan. al Quran itu tidak pada malamnya hanya membacanya 30 juz atau bertadarus sepanjang bulan sampai khatam, melainkan menjadikannya tuntunan sepanjang zaman. Sesungguhnya al Quran itu diturunkan pada Malam Kemuliaan sebagai Rahmat Besar dari Allah SWT kepada manusia sehinggakan … 1 malam = 1000 /12 = 83++ tahun!  .’. 1 malam = 83 tahun!!! Fikir fikir dan renungkanlah …

Nota : Sambungan tulisan Ikhwan Muhammad Aidil pada terbitan yang terdahulu akan disiarkan pada akan datang, insyaALLAH.
Wassalam

Selasa, 2 Julai 2013

KARYA IKHWAN



. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


“Sesungguhnya Kami menurunkannya (al Quran) 
dimalam kemuliaaan”
al Quran nulKareem Kitabullah sebagai Ketetapan Ketentuan Allah hutaala kepada manusia; berupa perintah suruhan dan larangan sebagai petunjuk untuk manusia hingga akhir zaman. Diturunkan al Quran nulKareem pada satu malam dibulan Ramadhan.Petunjuk itu sebagai kekangan kepada manusia agar tidak berbuat segala sesuatu dengan ilmu pengetahuan menerusi aqal fikir dan hawa nafsunya. Berpuasa sebagai sekolah perlaksanaan petunjukNYA. Berpuasa bukan lapar dan dahaga, dengan al Quran;  Ramadhan itu sepanjang zaman. Khalifahhimpass meneruskan misi dan visi menyerukan Kalamullah kepada manusia dengan menerbitkan tulisan Ikhwan Muhammad Aidil,

Assalamu'alaikum wr.wb.

Segala puji dan kemuliaan hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang setiap saat memberi dan mengatur umat-Nya bagi makhluk-Nya (hamba-Nya) dengan tanpa kecuali apapun. Semoga kita semua diberi kesehatan dan keselamatan sehingga kita semua dapat kesempatan menuju kepada yang lebih baik. Rasulullah pun berkehendak agar kita semua lebih baik dari pada hari kemarin.

Demikian pula shalawat beriring salam kita panjatkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dimana telah membawa kita semua dari alam gelap gulita (jahiliyah) kepada yang alam terang benderang (kebenaran)

Untuk kesekian kalinya dalam berita besar ini saya mengajak kepada semua saudaraku baik yang didalam negeri ataupun diluar Nusantara Republik Indonesia tercinta ini yang telah dapat menerima berita besar ini semoga dapat mengingat dan merenungkan kembali akan kejadian demi kejadian (peristiwa) yang dialami saudara-saudara kita baik dari Aceh Darussalam (NAD) dengan gelombang tsunaminya yang membawa korban hingga ratusan ribu jiwa, dikepulauan Nias dengan gempa buminya, dikepulauan Madura dengan angin putting beliungnya dan kebakaran di sana sini begitu pula teror bom dan sebagainya.

Al Qur'an Akan Menjadi Hakim Bagi Manusia

وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَى عَلَىَ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَى لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَى شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ كَذَلِكَ قَالَ الَّذِينَ لاَ يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ فَاللّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُواْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ

Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya (QS : Al Baqarah 113)

Wahai sekalian alam, yang mahu mendengar seruan seorang anak manusia di antara kamu, ayat di atas adalah motipasi bagi diri kamu, sebagai cermin bagi diri kamu yang percaya (beriman) akan Al Qur'an,...  dan kamu khususnya Islam yang mengakui kebenaran Al Qur'an, mengapa Ayat diatas hanya kamu peruntukkan untuk orang-orang yang diluar Islam, pada hal kamu tahu, bahawasannya Al Qur'an itu tidaklah diturunkan, melainkan sebagai petunjuk kepada orang yang beriman, dan menjadi rahmat bagi orang yang bertaqwa ..., tapi mengapa ada sebahagian besar diantara kamu mengatakan orngg-orang Yahudi dan Nasrani itu telah merobah-robah Al Kitab mereka, ingkar dan sesat, demikian juga sebaliknya, mereka juga mengatakan hal yang sama seperti apa yang kamu katakan ... Dengan demikian, bererti kamu sama dengan mereka, yaitu ‘ORANG-ORANG YANG TIDAK MENGETAHUI‘

Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.

Wahai sekalian alam, ...
Aku datang kepada mu dengan membawa bukti nyata dari Tuhan yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, inilah Al Qur'an yang menjelaskan, agar supaya dengannya, aku memberi peringatan kepada mu, dan inilah Al Qur'an yang penuh hikmah, diturunkan oleh yang Maha Perkasa, sebagai petunjuk serta rahmat bagi orang yang bertaqwa, akan tetapi, mengapa banyak diantara manusia, yang menganggap Al Qur'an hanya sebuah cerita dahulu (dongeng), apakah kamu tidak tahu, bahawasanya Al Qur'an itu adalah Kitabullah (Ketetapan Allah ), dan ingatlah oleh mu sekalian, Sunnahtullah yang terjadi dahulu, akan terus terjadi, dan kamu tidak akan mendapati perubahan sedikitpun trhdp Sunnah itu.

Tanda-Tanda Orang Yang Tidak Beriman

وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لا يُؤْمِنُوا بِهَا حَتَّى إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلا أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ
Dan diantara mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan) mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan diatas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: “Al-Quran Ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu.”

إِذَا تُتْلَى عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ 
Apabila dibacakan kepadanya Ayat-ayat Kami, ia berkata: "(Ini adalah) dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala (QS : Al Qalam 68)

Wahai sekalian Alam, percaya atau tidak percayanya kamu terhadap seruan ku ini, akan ku kabarkan kepada mu semua, kerana kewajiban aku ini, semata-mata hanyalah menyampaikan amanah dari Tuhan ku, Tuhan seru sekalian alam, tidak kira kamu Budha, Hindu, Kristen dan Islam, bahawasnya, kamu tidak akan tersesat melainkan sebagai mana orang-orang sebelum kamu tersesat, dan tidak ada perkata'an juga bantahan terhadap apa yang aku ajak kamu untuk mengimaninya, melainkan sebagai mana orang-orang yang sebelum kamu berkata dan membantahnya, kepada orang yang seperti aku, dan aku berharap, agar kamu yang mahu mendengar seruan ku ini, tidak menjadikan hawa nafsu mu sebagai pemimpin mu, kerana hanya orang yang ingkarlah (kafir) menjadikan hawa nafsunya sebagai pemimpinnya, dan tidak ada keingkaran ketika Al Qur'an ini sampai kepada mu, melainkan sebagai mana oran-orangg yang sebelum kamu mengingkarinya.

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِن بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ۚ وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat (QS Al Imran 105)

Agama Bukan Di Dapat Dari IbuBapak

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اتَّبِعُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ قَالُوا بَلْ نَتَّبِعُ مَا أَلْفَيْنَا عَلَيْهِ آبَاءَنَا أَوَلَوْ كَانَ آبَاؤُهُمْ لا يَعْقِلُونَ شَيْئًا وَلا يَهْتَدُونَ
Dan apabila dikatakan kepada mereka: Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah, mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?"(QS : Al Baqarah 170)

Wahai sekalian alam, ...
Agama itu bukanlah sebuah kepercayaan yang kamu dapati dari ibubapak ibu kamu, dan bukan juga dari sekolah kamu, bukan juga dari lingkungan sekitar kamu, akan tetapi agama itu berawal dari ma'rifatullah (mengenal Allah), itulah agama yang lurus (Islam), yang mempunyai tali Agama (utusan/pemimpin diantara kamu) dari semenjak Adam AS sampai sekarang, dan kamu harus berpegang kepada tali itu, agar kamu tidak bercerai berai, dan berselisih faham, hujat menghujat tarhadap sesuatu yang sama sekali Allah belum menurunkan keterangan akan hal itu, yang pada akhirnya kamu terpedaya dalam agama kamu sendiri ... Sampai kamu menganggap hanya diri kamu yang benar, dan hanya kamu pewaris syurga, yag lain tidak!?

Orang Yang Terpedaya Oleh Agama

وَقَالُواْ لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلاَّ أَيَّاماً مَّعْدُودَةً قُلْ أَتَّخَذْتُمْ عِندَ اللّهِ عَهْداً فَلَن يُخْلِفَ اللّهُ عَهْدَهُ أَمْ تَقُولُونَ عَلَى اللّهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ

Dan mereka berkata: Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja. Katakanlah: Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui   (QS : Al Baqarah 80)

ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ لَن تَمَسَّنَا النَّارُ إِلاَّ أَيَّاماً مَّعْدُودَاتٍ وَغَرَّهُمْ فِي دِينِهِم مَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ
Hal itu adalah karena mereka mengaku: Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari yang dapat dihitung. Mereka diperdayakan dalam agama mereka oleh apa yang selalu mereka ada-adakan (QS : Al Imran 24)

Wahai sekalian alam
Siapakah diantara kamu yang mempunyai keyakinan dan berkata : Kami tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali beberapa hari saja ? Apakah perkataan itu hanya dari kata-kata orang Yahudi dan Nasrani sahaja, dan orang Islam tidak pernah mengatakan dan berkeyakinan sepert itu atau sebaliknya ?

وَ قَالُوْا لَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ كَانَ هُوْدًا أَوْ نَصَارَى تِلْكَ أَمَانِيُّهُمْ قُلْ هَاتُوْا بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِيْن

Dan mereka berkata : Sekali kali tidak akan masuk ke syurga melainkan siapa-siapa yang jadi Yahudi atau Nasrani. Yang begitu hanyalah angan-angan mereka. Katakanlah : Tunjukkan alasan kamu jika memang kamu orang-orang yang benar (QS : Al Baqarah 111)

Ayat di atas, adalah perkataan orang-orang Yahudi dan Nasrani, dan apakah kamu tahu bahawasnya, bukan hanya mereka yang berkata demikian, melainkan orang-orang yang mengaku dirinya adalah Islam ... Itulah manusia yang terbuai dalam angan, yang diperdayakan dalam agama mereka, dan demikianlah orang-orang yang tidak mengetahui kebenaran, akan mengatakan sebagai mana ucapan mereka (lihat Al Baqarah 113)

Pewaris Syurga Itu Adalah Orang yang Berserah Diri

بَلَى مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُ ِللهِ وَ هُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُ أَجْرُهُ عِنْدَ رَبِّهِ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْن
Sekali-kali tidak ! Barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, dan diapun berbuat balk, maka untuk nyalah pahalanya di sisi Tuhannya, dan tidaklah ada ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka akan berduka cita  (QS : Al Baqarah 112)

Ayat di atas, adalah jelas, bahawa pewaris syurga adalah orang-orang yang Berserah Dirinya kepada Allah, dan orang-orang yang berserah diri itu ada diantara Yahudi, Nasrani dan Islam khususnya, merrkalah pewaris syurga.

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَالَّذِينَ هَادُواْ وَالنَّصَارَى وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحاً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
Sesungguhnya orang-orang mu'min, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah , hari kemudian dan beramal saleh mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati (QS : Al Baqarah 62)

Tulisan Ikhwan Muhammad Aidil bersambung pada terbitan akan datang ... 
Wassalam