IKHWANnul MUSLIMINnawalMUSLIMAT

Khamis, 23 Jun 2011

DISKUSI fb - SIRI II

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم



(Diskusi fb Siri II, dimana Sdr Rahmat Syawal Lubis ‘masuk’ dengan hujjahnya yang sangat teliti dengan dalil keterangan Kalamullah, semoga mendatangkan pengajaran kepada yang mahu memikirkan)



Rahmat Syawal Lubis: Satu demi satu komentar telah ku baca. Ada sedikit hal yang ingin ku sampaikan atas dasar perintah Tuhan ku

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul , dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah dan RasulNya”

Ketahuilah benarnya kita beriman kepada Allah yang tidak seumpama sesuatu, yang awal tidak bermula dan akhir tidak berkesudahan; yang tidak mampu didefenisikan dengan kata kata itu terbukti ketika datang manusia yang menjadi UtusanNya, yaitu manusia yang menyampaikan Ayat ayatNya dengan terang dan jelas, lalu kita mahu mempercayainya (beriman kepadanya). Setelah kita mempercayainya, maka benarlah kita telah beriman kepada Allah

“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka”

Setelah aku menyemak komentar di atas aku menyedari tidaklah yang dibicarakan TUAN MUHAMMAD ZUBIR BIN AMIR ABDULAH melainkan FIRMAN TUHAN, dialah manusia yang menjadi perantara/Rasul Tuhan untuk menyampaikan FirmanNya

“Dialah Muhammad yang bukan bapak dari seorang laki laki akan tetapi RasulAllah”

Akulah orang yang pertama sekali beriman kepadanya

“Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepada ku dan aku adalah orang yang pertama tama menyerahkan diri”

"Asyhadu alla ilaha illallah waasyhadu anna muhammadarrasulullah"

Aku menyaksikan tidak ada Tuhan selain Allah dan aku telah menyaksikan [sekarang] Muhammasd Utusan Allah [telah datang]

“Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu Rasul rasul dari golongan kamu sendiri, yang menyampaikan kepada mu Ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepada mu terhadap pertemuan mu dengan hari ini? Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri’ Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir”

Aku telah menyaksikannya Tuhan, telah datang kepada ku manusia yang menyampaikan Ayat ayat Mu dan aku telah beriman dan berserah diri padanya.

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): ‘Berimanlah kamu kepada Tuhan mu’, maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang orang yang banyak berbakti”


Seseorang 4: Assalamualaikum, mohon maaaf kepada anda Sdr Rahmat Syawal Lubis, mudah mudahan tidak terjadi salah faham. Saya ingin bertanya kepada anda sehubungan dengan Sdr Zubir Amir. Siapakah dia itu sebenarnya? Apakah dia itu ingin memperkenalkan dirinya sebagai orang yang diutus Allah seperti halnya Nabi Muhammad SAW. Lihat Selengkapnya.


Rahmat Syawal Lubis: Islam syaratnya baligh dan berakal. Bagi yang sudah baligh ertinya sampai kebenaran kepadanya kemudian dia berakal ertinya dia mengerti dengan kebenaran itu maka wajiblah ia Islam (menyerahkan diri = taslim) tetapi bagi yang belum baligh dan berakal tidak ada paksaan dalam agamanya

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Kerana itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”


Seseorang 4: Siapakah dia itu sebenarnya? Apakah dia itu seorang yang diutus Allah seperti halnya Nabi Muhammad SAW?? Ataukah anda sediri juga sama diutus Allah seperti halnya Nabi Muhammad SAW??


Rahmat Syawal Lubis: Itu adalah kesimpulan Sdr, menurut ku itu benar; sedikit pun aku tidak menyalahkannya, tetapi yang aku khuatirkan Sdr mengingkari kesimpulan yang didatangkan Tuhan kedalam akal Sdr itu. Mahukah Sdr mempercayai Tuhan yang mendatangkan kesimpulan itu dalam akal Sdr? Kalau mahu, ucapkanlah Dua Kalimat syahadah. Tuhan akan menjawabnya dengan firmanNya:-

“(Kepada mereka dikatakan): Salam, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang”


Seseorang 4: Maaf Sdr Rahmat. Saya hanya bertanya kepada anda sebagai orang yang kenal dekat dengan SdrZubir, dengan maksud agar tidak salah faham. Bolehkah anda menjelaskannya kepada saya? Bukan bertanya soal apa apa yang dikatakannya…


Rahmat Syawal Lubis: Adanya Sdr bertanya tentang hal itu karena Sdr telah menganalisanya dengan indra yang Tuhan berikan kapada Sdr dan akhirnya menyimpulkan sebuah keraguan dangan kalimat pertanyaan untuk mendapat sebuah kepastian/ pembenaran :- ‘Siapakah dia itu? Apakah dia itu seorang yang diutus Allah seperti halnya nabi Muhammad saw?? Ataukah anda sediri juga sama diutus Allah seperti halnya nabi Muhammad SAW?? Dan saya mutlak membenarkan kesimpulan yang didatang tuhan kepada akal Sdr tersebut


Seseorang 4: Ya, saya faham dengan apa yang ingin anda katakan. Jadi saya tidak ragu lagi dengan perkiraan saya dan saya berterima kasih pada anda yang sudah menjelaskannya kepada saya. Silalah dilanjutkan.Tahukah anda ketika kita membaca Al Quran itu, siapa sebenarnya yang memberi nasihat dan siapa yang diberi nasihat?


Rahmat Syawal Lubis:

“Akan tetapi (aku hanya) menyampaikan (peringatan) dari Allah dan risalah Nya. Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya baginyalah neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya”

“Katakanlah: Sesungguhnya aku hanya memberi peringatan kepada kamu sekalian dengan wahyu dan tiadalah orang-orang yang tuli mendengar seruan, apabila mereka diberi peringatan"

“Aku menyampaikan amanat amanat Tuhan ku kepada mu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu"


Seseorang 4: Apakah antara anda dengan saya atau antara anda dengan diri anda sendiri? Adakah anda sudah mengenal diri anda yang sesungguhnya? Apakah al Quran diturunkan untuk saya ataukah untuk anda juga? Jadi untuk siapakah nasihat nasihat itu sebenarnya? Apakah berlaku untuk saya atau untuk anda juga?


Rahmat Syawal Lubis: Dia dan aku yang beriman kepadaNya bukan dua melainkan satu jua adanya, anda pun kalau percaya kepada ku bukan tiga melainkan satu jua adanya. Apakah anda mempercayai firman Tuhan ku? Kalau percaya ikutilah aku!

"Jika kamu (benar benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepadaNya dan taatlah kepadaku. al Quran itu untuk yang mahu mendengar, melihat dan memahaminya jangan sampai seperti orang yang mengingkariNya”

“Sesungguhnya orang orang kafir, sama sahaja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman”


Seseorang 4: Bagai manakah caranya untuk mengikuti anda? Bagai mana caranya taat kepada anda?


Rahmat Syawal Lubis:

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”

al Quran itu untukku dan untuk anda dan untuk siapa saja yang mau memahaminya.


Seseorang 4: Bagai mana cara mendengar ayat-ayat Allah, apakah pakai telinga?


Rahmat Syawal Lubis: Bila anda telah mempercayai ku ucapkanlah Dua Kalimat Syahadat/Berjanji Setia (seia sekata)! Setelah itu kita SATU, tidak terlebih mulia aku yang kamu saksikan daripada kamu yang bersaksi, tiada aku yang disaksikan tanpa kamu yang menyaksikan aku dan kamu telah satu dalam tali Allah, selanjutnya ajaklah orang untuk percaya kepada Allah dangan mengikuti mu, orang yang percaya kepada mu bererti telah percaya kepada ku dan telah percaya kepada DIA yang tidak seumpama dangan sesuatu.

“Bahwasanya orang orang yang berjanji setia kepada kamu sesungguhnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah diatas tangan mereka, maka barangsiapa yang melanggar janjinya nescaya akibat ia melanggar janji itu akan menimpa dirinya sendiri dan barangsiapa menepati janjinya kepada Allah maka Allah akan memberinya pahala yang besar”


Seseorang 4: Bagaimana anda tahu kalau saya belum bersyahadah? Atau apakah harus dihadapan anda saya bersyahadahnya ?


Rahmat Syawal Lubis:

BERSYAHADAHLAH DIHADAPAN ORANG YANG MENYAMPAIKAN FIRMAN TUHAN INI KEPADA MU

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaum mu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan mu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi mu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang orang Mukmin”


Seseorang 4: Sudahkah anda mengenal Rasul yang merasakan beratnya penderitaan mu? Dan yang sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagi mu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap mu?


Rahmat Syawal Lubis:

“Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa dosa mu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

"Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimatNya (kitab kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk"


Seseorang 4: Siapakah "aku"? Ada dimanakah "aku"? Aku harus mengikuti "aku" yang mana? Yang mana "aku"? Yang mana "dia"? Yang mana yang harus aku ikuti?


Rahmat Syawal Lubis: AKU adalah orang yang BERBICARA, KAMU adalah orang yang MENDENGAR, jika kamu mempercayai aku maka kita adalah SATU


Seseorang 4: Satunya ada dimana?


Rahmat Syawal Lubis: SATU DALAM IKATAN ALLAH

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepada mu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hati mu, lalu menjadilah kamu kerana nikmat Allah, orang orang yang bersaudara; dan kamu telah berada ditepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan Ayat ayatNya kepada mu, agar kamu mendapat petunjuk”


Seseorang 4: Semua yang anda sampaikan sudah pasti benarnya, hanya sahaja belum tentu akan menjadi suatu kebenaran yang nyata jika salah dalam penerapannya. Bacalah dan fahamkanlah dengan menggunakan akal fikiran yang jernih, sehingga jelas ada segala kenyataan dari apa apa yang diFirmankanNya. Bukan asal percaya dan taat tetapi harus sampai kepada keyakinan diri dahulu tentang segala kebenaranNya


Rahmat Syawal Lubis: Semua yang anda sampaikan sudah pasti benarnya. Kalau anda sudah meyakini benar kenapa anda tidak mahu bersatu kepada ku hanya dengan mengucapkan Dua Kalimat Syahadah?


Seseorang 4: Kenapa anda meminta saya untuk mengucapkan Dua kalimah Syahadah? Apakah itu merupakan syarat sebagai bukti bahwa saya tidak bertentangan dengan anda?


Rahmat Syawal Lubis: Ya, agar aku menjadi saksi atas kamu dan kamu menjadi saksi atas mereka

“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblat mu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan mensia siiakan iman mu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”

“Dan berjihadlah kamu kepada jalan Allah dengan jihad yang sebenar benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong”


Seseorang 4: Mudah mudahan diberi kekuatan... amin.


(Nota : Tidaklah difahami apa maksud dengan doanya itu, apakah Seseorang 4 itu sudah menemui Sdr Muhammad Zubir bin Amir Abdullah @ Sdr Rahmat Syawal Lubis untuk mendapatkan persaksiannya. Catatan diskusi ini adalah ‘copy & paste’ dari fb dan telah dibuat olahan Bahasa Indonesia ke Bahasa Malaysia – Wassalam daripada ayahIssa)

Rabu, 8 Jun 2011

DISKUSI di fb - Siri I

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم



Berikut adalah rakaman dari Diskusi melalui Facebook antara Sdr Muhammad Zubir bin Amir Abdullah bersama ‘seseorang’ dan beberapa ‘seseorang’ yang lain, akhirnya Sdr Rahmat Syawal Lubis memberikan jawaban dan pejelasan. Semoga rakaman ini dapat memberikan pelajaran bagi mereka yang berakal dan mahu memikirkan, Allah SWT pasti mendatangkan pelajaran sebagai pengajaran kepada yang mahu memikirkan.



Muhammad Zubir bin Amir Abdullah:


“Pemuka pemuka dari kaumnya berkata: Sesungguhnya kami memandang kamu berada dalam kesesatan yang nyata”


Jika ada pemuka agama memandang dan menuduh kamu sesat kerana al Quran, memang kerja mereka adalah menyesatkan sesiapa yang menurut akal fikir mereka tidak sesuai degan ajaran nenek moyangnya. Namun dengan berpegang kepada al Quran tidak ada yang membantah melainkan orang kafir. Teruslah mengajak keseluruhan manusia itu bersatu dangan al Quran


"Atau adakah Kami memberikan sebuah kitab kepada mereka sebelum Al Quran, lalu mereka berpegang dengan Kitab itu"


Sesungguhnya manusia itu lebih memuliakan (mendahulukan) kitab selain al Quran, sehingga ia berkeyakinan untuk mengetahui dan memahami al Quran itu mesti merujuk kepada kitab karangan manusia terlebih dahulu. Berlapang dada kamu dahulu, pasti keyakinan mu mendatang didalam diri. Pasti kamu berpegang teguh kepada al Quran yang dapat mensucikan baik zhahir mahu pun bathin mu


Seseorang 1: Ha,,ha,,ha,, hai ahlul kitab,,, al Quran itu tuntunan hidup, jangan disalah ertikan. al Quran itu mengandung makna yang tersirat dan tersurat, tidak ada yang meremehkan al Quran , cuma mungkin pemahaman yang berbeza… yang tersurat itulah yang disebut al Quran 30 juz,,, lantas yang tersirat itu damana??? Mohon dihuraikan


Seseorang 2: Kita sepakat berpegang teguh pada al Quran, tetapi untuk mensucikan diri tentu dengnn membuang jauh keakuan/ego dalam diri, tanpa itu kita tidak mampu mencapai kesucian jiwa walau pun setiap hari membaca mushaf al Quran dan mengkajinya, kerana membaca al Quran berbeza dengan membaca mushaf al Quran, hanya para muthoharun sahaja yang dapat membaca al Quran


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah:


"Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat"


Sesungguhnya yang tersirat dan tersurat itu bukan dua, melainkan satu jua adanya. Tidak terpisah yang satu kepada yang satu. Jikalah kamu berkata tidak menyentuh al Quran itu melainkan yang disucikan, maka apakah kamu ragu dengan orang yang sedang membacakannya (al Quran) kepada kamu dengan cara menulis surat, melalui blog atau pun Facebook? Aku tidak meragukan ilmu syariat mahu pun hakikat yang ada pada kamu sekaliannya. Makanyalah aku mengajak bersatu dengan al Quran


Seseorang 1: Ha… ha … ha… at-muthoharun adalah penjaga keaslian al Quran dari mesin mesin yang ingin menghancurkan tuntunan yang dibawa sang kekasih Allah, Muhammad SAW didunia ini!!! Fahamilah saudara ku semua ini teramat sulit! Hilangkan akal dan nafsu mu kerana inilah tempat yang suci dan disucikan


Seseorang 3: Oh… hamba Allah...!!? Kata hakikat satu cuma wadah saja yang berbeza, jangan katakan kita tidak 1


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah:


"Tiada menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan"


Sesungguhnya usaha mu untuk mensucikan diri mu, baik yang zhahir mahu pun bathin, baiklah adanya! Namun nyatanya orang yang sudah menyentuh al Quran itulah yang sudah disucikan oleh Allah SWT. Makanya aku sampaikan Kalam Tuhan ku ini, supaya mengertilah orang orang yang mempunyai akal dan mahu memikirkan supaya mendapat pelajaran


Seseorang 1: Ha… ha… ha… seperti yang disebut oleh al Juned, disinilah tempat yang paling sulit. Menyentuh al Quran dan menggauli itu yang mantap bukan sekadar menyentuh dengan tangan sahaja.


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah: Tidaklah lebih mulia kata si al Juned daripada al Quran yang aku sampaikan kepadamu


Seseorang 1: Hai Zubir Amir… kalau hanya berjalan kaki bila engkau sampai, cuba sesekali booking tiket kapal terbang, pasti cepat tibanya


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah:


“Dan tinggalkanlah orang orang yang menjadikan agama mereka sebagai main main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan al Quran itu agar masing masing diri tidak dijerumuskan kedalam neraka, kerana perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafaat selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusan pun, nescaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang orang yang dijerumuskan kedalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu”


Aku terima usul mu, namun aku telah didatangkan Allah yang terlebih cepat dari itu. Apakah ada yang terlebih baik, melainkan apa yang didatangkan Allah kepada ku?!


Seseorang 1: Hai sahabat, kalau sudah sebut al Quran itu tuntunan hidup, tentunya al Quran lebih dari segalanya. Sudah saya katakan ini perkara yang sulit harus difahami dengan rasa bukan dengan akal dan ego apa lagi nafsu!


Seseorang 4: Sdr Zubir… alangkah baiknya jika dibezakan dahulu mana al Quran, mana yang sedang membaca al Quran dan mana yang sedang belajar untuk membaca al Quran…


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah:


"Sesungguhnya al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahawa bagi mereka ada pahala yang besar"


alQuran sebagai Kalam Tuhan tidak pernah membeza bezakan sesiapa, dan saya lebih mendahulukan al Quran dari yang lain


Seseorang 4: al Quran sudah tergelar dan sudah pasti kebenaranya. Isi kandungan dari Kitab al Quran sesungguhnya sudah tertanam dalam diri setiap manusia. Namun ketika manusia dihadapkan Kitab al Quran, ia hendak menyelaraskan dirinya dengan apa apa yang ada terkandung dalam Kitab al Quran itu, maka yang namanya manusia haruslah bersuci dahulu. Nah! bagaimanakah cara untuk bersucinya??? Apakah cukup dengan hanya mengambil air wudhuk sahaja??? Ataukah ada cara bersuci yang lain menurut Sdr Zubir???


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah: Sudah diperjalankan aku dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Sudah didatangkan syariat, thariqat, hakikat, maarifat kepada ku. Sudah diberi gelar aku dengan segala gelar duniawi baik sarjana mahu pun syeikh. Namun semua ku lepaskan ketika aku sudah berjumpa Tuhan ku. Dan sekarang aku turun untuk menyampaikan salam dariNya. Adakah yang menerima salamNya?! Namun yang ku terima sekarang hanyalah manusia yang masih sibuk dengan perdebatan ilmu, amal dan ibadah. Sekarang bertanya pula bersuci menurut Zubir. Yang kamu pelajari dari guru mu, sudahlah benar adanya dan tidak perlu lagi meminta pendapat menurut ku. Malahan aku mahu juga belajar dari guru mu yang mulia itu. Namun kembali aku sampaikan yang dari Tuhan ku jika kamu mahu disucikan:


"Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara mereka, yang membacakan ayatNya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata"


Maafkan aku yang bodoh ini dan mungkin penyampaian ku tidak mengena dihati kamu sekalian. Namun aku hanyalah seorang pemberi khabar gembira dan peringatan kepada kamu sekalian.


Seseorang 4: Masakan mensuci manusia hanya dengan cara malalui kata kata ?? Yang memberi khabar itu siapa? Yang punya khabarnya siapa? “... namun aku hanyalah seorang pemberi khabar gembira dan peringatan kepada kamu sekalian..." Kenapa boleh sampai jadi seperti itu??? Apakah anda sudah jadi orang suci????


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah: Yang memberi khabar dan yang punya khabar itu satu. Makanya yang aku sampaikan adalah Kalam yang satu. Yang tetap akan aku ulang ulangkan.


“Katakanlah: Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kamu."


Seseorang 4: Kenapa tidak diarahkan pada diri kamu sendiri? Tidakkah yang memberi khabar dan yang punya khabar dan juga yang diberi khabar juga satu..??


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah: Tentulah untuk diri ku sendiri, kerana aku manusia yang baligh lagi berakal. Kalau yang bukan manusia, memang bukan untuk mereka. Makanya manusia yang balih lagi berakal seperti aku pasti akan menerima Kalam Tuhan ini. Aku harap manusia yang baligh lagi berakal bukan hanya aku seorang, walau aku tahu memang mereka sangat sedikit. Makanyalah aku kumandangkan Kalam Tuhan ku, sehingga berkumpulah manusia manusia bersatu dengan Kalam Tuhannya


Seseorang 2: Orang suci tidak mngatakan dirinya suci. Kita semua sedang berproses untuk memperbaiki diri zahir batin, mudah mudahan perkongsian kita bermanfaat untuk melihat seberapa besar ego kita. Kalau didalam diri kita masih ada aku bukan DIA bererti ego kita masih dominan didalam diri kita, inilah hijab antara kita dengan DIA


Seseorang 4: “... sudah diperjalankan aku dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha. Sudah didatangkan syariat, thariqat, hakikat, maarifat kepada ku. Sudah diberi gelar aku dengan segala gelar duniawi baik sarjana mahu pun syeikh. Namun semua aku lepas ketika aku berjumpa Tuhan ku. Dan sekarang aku turun untuk menyampaikan salam dariNya..." Sdr Zubir, apakah anda sudah merasa jadi malaikat yang turun dari langit?????


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah:


"Dan apabila kamu bacakan al Quran niscaya Kami adakan antara kamu dan orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, suatu dinding yang tertutup"


Dengan dalih apa saja, tidak terkecuali dalih ilmu yang selama ini sudah diperolehnya dari seorang guru yang mereka pandang sangat mulia, apalagi cuma sekadar banyak membaca buku, al Quran yang dibacakan kepadanya, masih menjadi soal soal baginya, sepatutnya diam mendengarkan, malah duduk tersungkur memuji Tuhannya, sesungguhnya mereka sedang terhijab


Seseorang 2: Cuba bertanya kepada diri kita masih ada "aku" atau DIA? Kalau masih ada "aku" dalam diri apakah layak sebagai wakil TUHAN? Orang yang maarifat tidak akan menagaku dirinya maarifat


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah:


"(al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka diberi peringatan denganNya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang orang yang berakal mengambil pelajaran"


Ku sampaikan al Quran yang dipermasalahkan, maka Sdr Zubir dikatakan merasa diri menjadi malaikat. Tetapi dari tulisan kamu itu seolah sudah mengerti hakikat. Aku ini manusia seperti kamu juga, yang hidup dengan Kalam Tuhan, bahawasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang satu


Seseorang 4: Nah! Kata kata yang terakhirnya itu yang lebih saya suka,,, kata kata dari pribadi diri Sdr sendiri sebagai sesama manusia yang sedang belajar al Quran. Mari kita berbagi pengalaman disini... kita sedang berhadapan antara Sdr dengan saya...


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah: Saya tidak tergagah apakah suka atau tidak suka, tetap ku kumandangkan al Quran


Seseorang 4: Dirumah saya juga sudah ada,,, dan itu juga suka saya baca... kalau Quran yang itu dimaksudkan...


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah:


"Apabila dibacakan Ayat ayat Kami kepada mereka, mereka berkata: Sesungguhnya telah kami dengar (Ayat ayat seperti ini), jika kami kehendaki nescaya kami dapat pula membaca yang seperti ini. (al Quran) tidak lain hanyalah dongengan orang yang terdahulu”


Jika ku sampaikan Ayat semakin marah kamu kepada ku. Namun aku menerima wasiat yang baik, maka lebih baik aku istigfar mohon ampun atas penyampaian ku yang tidak berkenan


Seseorang 4: Hehehe… maafkan atas kelancanagn saya yang telah banyak mengusik Sdr dengan banyak pertanyaan… Semoga Allah mengampuni kita semua, amin .... Wassalamualaikum


Muhammad Zubir bin Amir Abdullah: Sampaikan maafku kepada semuanya dan guru yang membimbing yang dimuliakan Allah. Aku hanya mengajak bersatu dalam satu ikatan Kalam Tuhan


'Shadaqallaahul azhiim - Benar Allah yang Maha Agung'


Silakan datang wahai saudara ku atau aku datang kepada mu. Alamatku : Jl Khaidir/Pabrik Papan no.25 Link.15/IV-A Pekan Labuhan, Medan 20253 Sumatera Utara, Indonesia.


Seseorang 5: Alhamdulillaaah... , saya merasakan disini Para Salik semua tidak ada yang lagi berbicara dari akal fikir, namun semua dari Rasa/Zau Qiyah masing masing, sehingga tidak ada debat..., namun Perpaduan Rasa dari ungkapan masing masing perjalanan... Jika Qolbu yang berbicara.... maka tidak ada yang perlu keluh kesah, kerana pertemuan dalam pengenalan adalah duduknya Puji Hadis bagi Hadis..., sebagai inplementasinya puji yang Tunggal dalam BaQo' NYA....Hhe hhe hhe hhe....


Seseorang 6: Terserah apa kata orang baloq, mahu sesatkah, kafirkah, bidaahkah, tokeqkah... yang penting kita yakin inilah Islam yang haq, bagaimana?


Seseorang 1: mantappp!

[ayahIssa: apa yang mantap? entah!]



(Bersambung pada Siri II, dimana Sdr Rahmat Syawal Lubis ‘masuk’ dengan hujjahnya yang sangat teliti dengan dalil keterangan Kalamullah, tunggu terbitan akan datang …..., insyaAllah)